PPLP Sultra Bina Lima Cabang Olahraga, 28 Atlet, 9 Pelatih

HALUANSULTRA.ID – Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Sulawesi Tenggara (Sultra), membina sebanyak lima cabang olahraga (Cabor). Jumlah tersebut berdasarkan instruksi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Cabor tersebut, Pencak Silat, Karate, Dayung, Taekwondo dan Atletik. Ada pun total atlet berjumlah 28 orang. Rinciannya, 16 pedayung, 6 pesilat, 2 taekowndo, 2 karate dan 2 atletik. Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Diskepora) Sultra, Trio Prasetio Prahasto, melalui Kabid Olaharaga, Firman mengungkapkan, jumlah cabor tersebut mengalami pengurangan.

“Sebelumnya PPLP pernah menangani Bulu Tangkis. Sekarang tidak lagi. Tak bisa dipungkiri, ini berkaitan dengan kebijakan langsung dari Kemenpora, maka harus dijalankan sesuai instruksi,” ungkap Firman, Selasa 7 Maret 2023. Fimran menuturkan, minimnya cabor program PPLP di Sultra juga berkaitan dengan efisiensi anggaran. Kata dia, dana yang diperlukan untuk mengurus cabor pelajar melalui program PPLP memang sangat besar.

Namun, pemerintah juga harus efektif dan efisien dalam mengoptimalkan anggaran tersebut. Sisi positifnya, dengan hanya lima cabor yang ditangani, maka akan semakin mudah dan fokus dalam melakukan pembinaan menuju ke arah prestasi. “Kalau untuk lima cabor yang ada saat ini, mereka dibina oleh 9 pelatih. Dayung terbanyak 4 orang juru latih, silat 2 orang, sisanya masing-masing satu pelatih,” sambung Firman.

Firman

PPLP adalah program dari Kemenpora (Kementerian Pemuda dan Olahraga) untuk membangun talenta-talenta yang berprestasi di usia muda. Setiap Dinas Pemuda dan Olahraga di setiap provinsi kini telah menyelenggarakan PPLP untuk menampung para atlet-atlet yang memiliki potensi di berbagai cabang olahraga (cabor). Adapun untuk program PPLP di Sultra, sebenarnya bukan merupakan hal yang baru. PPLP sudah berdiri puluhan tahun.

Firman mengatakan, atlet-atlet muda yang tergabung dalam program PPLP ini akan dibina sesuai dengan cabang olahraganya. Mereka akan dilatih secara intensif dan perkembangannya selalu dipantau pelatih masing-masing cabor. Selama mengikuti program PPLP, para atlet akan digembleng untuk mencetak prestasi baik dalam kejuaraan daerah hingga ke tingkat nasional. Baru-baru ini, Sultra mengikuti Pra Popnas dan melolos cabor pencak silat. “Sekarang kami menunggu Popnas yang akan September di Palembang. Insyaallah Dayung dan Silat akan ikut berlaga,” jelas Firman.

Bagaimana dengan uang saku dan makanan ? Menurut Firman, untuk uang atlet dan pelatih langsung ditransfer ke rekening masing-masing. Sementara komsumsi, ada standar gizi makanan yang diberikan oleh penyedia. Atlet hanya diminta fokus berlatih sehingga nantinya bisa tampil gemilang pada setiap ajang yang diikuti.

Atlet PPLP saat berlaga di Pra POPNAS Samarinda.

Evaluasi akan dilaksanakan setiap tiga bulan, untuk mengukur sejauh mana progres dari latihan atau kemampuan masing-masing atlet. ” Jadi kami minta laporan setiap pelatih. Disitu kami bisa melakukan penilaian. Selain itu tim juga sering memantau langsung. Momen pas saat ada kejuaraan. Disini akan jelas ketahuan perkembangan setiap atlet. Pastinya, kalau ada yang tidak sesuai harapan pasti ada langkah-langkah yang kami ambil,” bebernya.

Firman menambahkan, hasil Popnas di Kalimantan yang hanya meloloskan cabor silat akan menjadi bahan evaluasi. Termasuk hadir tinju yang tidak masuk dalam PPLP, namun mampu lolos bahkan meraih medali emas saat Popnas. Juni tahun ini lanjut dia, akan dilaksanakan seleksi atlet untuk mengganti mereka yang sudah tamat sekolah. Ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi setiap atlet untuk mengikuti program ini. “Setiap tahun kami menggelar seleksi atlet PPLP. Saya setiap seleksi selalu meminta kepada panitia agar tidak ada pilih kasih. Harus benar-benar yang punya potensi. Itu baru benar. Kenapa kalau ada unsur kekeluargaan dalam seleksi, itu akan menghancurkan kita punya prestasi,” tutup Firman. (HS)

Tinggalkan Balasan