
HALUANSULTRA.ID – Suasana duka menyelimuti keluarga MR (15), siswa kelas 6 SD Maccini I Makassar, yang meninggal dunia diduga akibat penganiayaan oleh tiga teman sekolahnya. Sang ibu, Katrina (40), tak kuasa menahan tangis saat menceritakan detik-detik terakhir anaknya sebelum menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Faisal, Makassar. MR sempat dirawat selama lima hari akibat luka dalam yang dialaminya.
Meski kondisinya lemah, ia masih sempat mengungkapkan identitas pelaku kepada keluarganya saat berada di Rumah Sakit Fatimah. “Di rumah sakit itu dia bilang dipukul. Waktu kutanya berapa orang, dia angkat tiga jari. Lalu dia bilang satu anak SMP, dua lainnya anak SD,” ujar Katrina sambil menangis saat menunggu proses autopsi di Bidokkes Polda Sulsel, Sabtu, 31 Mei 2025.
Kondisi MR memburuk saat hendak menjalani rontgen. Ia menunjukkan rasa sakit pada bagian dada dan perut kepada dokter. Menurut pengakuan keluarga, korban sempat menyebut salah satu nama pelaku kepada kakeknya sebelum akhirnya tidak sadarkan diri. “Saya langsung catat nama yang dia sebut. Setelah itu, kondisinya langsung drop dan harus dirujuk ke RS Faisal. Di sanalah dia menghembuskan napas terakhir,” tutur Katrina.
Menurut pihak keluarga, dugaan penganiayaan terjadi usai korban pulang dari ujian sekolah. Awalnya Katrina sempat curiga saat melihat baju anaknya robek, namun MR mengaku tidak terjadi apa-apa. “Saya curiga waktu lihat bajunya robek, saya tanya, dia bilang tidak ada apa-apa. Ternyata dia simpan semua sakitnya, sampai pendarahan otak,” kata Katrina lirih.
Lebih memilukan lagi, menurut Desma (45), tante korban, tubuh MR juga menunjukkan bekas luka bakar yang diduga berasal dari puntung rokok. “Banyak memang lukanya. Di belakang tubuhnya ada seperti bekas puntung rokok,” ungkap Desma. Keluarga telah melaporkan kasus ini ke Polrestabes Makassar dan berharap aparat penegak hukum segera menangkap pelaku dan mengusut tuntas kematian MR.
“Kami hanya ingin keadilan buat anakku. Supaya pelaku dihukum seberat-beratnya,” harap Katrina. Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait perkembangan penyelidikan kasus dugaan pengeroyokan yang menyebabkan kematian tragis ini. (gun/herald)

Tidak ada komentar