Truk bermuatan batu melewati jembatan timbang saat acara peresmian. HALUANSULTRA.ID – Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) mewujudkan harapan masyarakat kabupaten Konawe Selatan terkait pembangunan jembatan timbang untuk menangani truk ODOL (over dimension over loading).
Jembatan yang terletak di Desa Sambula, Kecamatan Moramo Utara tersebut, telah diresmikan oleh Bupati Konawe Selatan, Irham Kalenggo didampingi Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Provinsi Sulawesi Tenggara, Husni Mubarak, Selasa 22 Juli 2025.
“Saya ucapkan terima kasih atas pembangunan jembatan timbang ini. Semoga kolaborasi dan kerjasama bersama antara Pemda dan Kemenhub dalam hal ini BPTD Sultra kian erat,” ujar Bupati Konsel Irham Kalenggo, usai acara peresmian.
Jembatan timbang yang berdiri megah dalam kawasan kantor Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) Moramo tersebut dibangun dalam lahan hibah milik Pemda Konsel seluas 7.200 m2. Kata Bupati, volume kendaraan di wilayah ini memang mengalami peningkatan dengan banyaknya industri pengolahan batu dan kebutuhan akan pembangunan infrastruktur di Kota Kendari serta industri nikel yang ada di Sulawesi Tenggara.

“Kami hadir ada pak Wakil Bupati, Ketua DPRD Konsel dan perangkat lainnya karena ini sangat kita support. Memang jembatan timbang peting. Semua semata-mata demi terciptanya keselamatan berkendara,” jelasnya.
Pemda juga menginginkan jembatan timbang dapat mendorong sektor pertambangan, mengoptimalkan pengawasan tonase kendaraan, meningkatkan kedisiplinan angkutan barang, serta meminimalisir kecelakaan yang disebabkan oleh angkutan barang.
“Saya sangat berharap adanya jembatan timbang ini, mobilitas akan semakin lancar dan tidak ada lagi kendaraan yang melampaui batas muatan (overload),” tandasnya.
Peresmian fasilitas ini merupakan hasil kolaborasi antara Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Provinsi Sulawesi Tenggara dan Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan. Jembatan timbang memiliki peran penting dalam upaya pemerintah untuk menertibkan kendaraan ODOL dan menjaga keselamatan serta kualitas infrastruktur jalan.
Peningkatan pengawasan, penerapan teknologi, dan kolaborasi antar pemangku kepentingan menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan program Zero ODOL. Kepala BPTD Provinsi Sulawesi Tenggara, Husni Mubarak, menyampaikan apresiasi kepada Bupati Konawe Selatan atas hibah lahan untuk pembangunan UPPKB ini.
“Kami mengucaplan terima kasih kepada Bupati Konawe Selatan atas dukungannya dalam meningkatkan keselamatan angkutan barang dengan menghibahkan lahan untuk pembangunan UPPKB di Kecamatan Moramo Utara,” ujar Husni, usai meresmikan UPPKB di Kecamatan Moramo Utara, Selasa (22/07/2025).

Menurut Husni, meskipun pembangunan UPPKB ini tidak berdampak langsung pada Pendapatan Asli Daerah (PAD), namun manfaatnya sangat signifikan dalam meningkatkan keselamatan. Fungsi utama jembatan timbang ini adalah menambah keamanan dan keselamatan, serta mengontrol angkutan barang yang melintas di Sulawesi Tenggara.
“Ujungnya adalah kualitas jalan kita akan terjaga. Paling utama keselamatan warga pengendara kendaraan, ini menjadi perhatian serius demi mencegah angka kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh kendaraan angkutan ODOL,” jelas Husni.

Ia menambahkan, dalam beberapa tahun ke depan, pihaknya menargetkan tidak ada lagi kendaraan yang melebihi dimensi atau muatan. Lebih jauh, Husni menyoroti potensi ekonomi dari keberadaan jembatan timbang ini. Lahan di sekitar UPPKB dapat difungsikan sebagai sumber PAD lainnya, Ttermasuk bisa digunakan untuk dapur program Makanan Bergizi Gratis (MBG).
Selain itu, fungsi lainnya adalah pendataan barang yang masuk, termasuk asal, tujuan, jenis, volume, dan bahkan harganya. “Data ini ke depan akan kami integrasikan untuk mengontrol dan menjadi tools dalam mengidentifikasi inflasi daerah maupun sekitarnya,” paparnya.
Data harian terkait retase dan kendaraan yang masuk juga akan ditingkatkan demi menggambarkan kondisi logistik, serta mengidentifikasi potensi panen, produksi melimpah, atau penurunan produksi di wilayah tersebut. (HS)

Tidak ada komentar