
HALUANSULTRA.ID – Komnas HAM dorong penegakan hukum atas tewasnya 10 orang dalam aksi demonstrasi menolak tunjangan anggota DPR di sejumlah daerah. Selain korban jiwa, banyak pula demonstran yang mengalami luka-luka.
“Kami mendorong aparat penegak hukum untuk memproses kasus ini, terutama bagi korban yang meninggal dunia dan luka-luka akibat dugaan kekerasan aparat,” kata Ketua Komnas HAM, Anis Hidayah, di Jakarta, Selasa, 2 September 2025. Berdasarkan catatan Komnas HAM, korban tewas tersebar di Jakarta, Yogyakarta, Solo, Makassar, Semarang, dan Manokwari. Mereka adalah:
Affan Kurniawan (Jakarta) Andika Lutfi Falah (Jakarta), Rheza Sendy Pratama (Yogyakarta), Sumari (Solo), Saiful Akbar (Makassar), Muhammad Akbar Basri (Makassar), Sarinawati (Makassar), Rusmadiansyah (Makassar), Iko Juliant Junior (Semarang) dan Septinus Sesa (Manokwari).
Komnas HAM menduga penyebab kematian para korban akibat kekerasan aparat. Investigasi masih berlangsung, termasuk kasus tewasnya pengemudi ojek daring Affan Kurniawan yang diduga dilindas rantis Brimob di Jakarta, dilansir dari laman resmi Herald.id.
“Kami sudah memeriksa tujuh terduga pelaku dan tengah mengumpulkan bukti tambahan,” ujar Anis. Untuk korban lain, Komnas HAM akan berkoordinasi dengan lembaga nasional HAM. Selain itu, Komnas mendorong negara memenuhi hak pemulihan bagi korban tewas, luka-luka, maupun peserta aksi yang ditangkap secara sewenang-wenang. (Herald)

Tidak ada komentar