
HALUANSULTRA.ID – Pemerintah Kota Kendari bersama seluruh kepala daerah se-Indonesia kembali mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI secara virtual, (2/9/2025). Rapat dari Ruang Command Center Balai Kota Kendari tersebut diikuti langsung Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran, dan dihadiri Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).
Dalam rakor tersebut, Kota Kendari mendapat apresiasi dari pemerintah pusat karena aktif menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) sebanyak 46 kali, sebagai upaya menstabilkan harga pangan dan membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
Apresiasi ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi yang dipimpin Menteri Dalam Negeri (Mendagri) H. Muhammad Tito Karnavian secara virtual pada Selasa (2/9/2025). Mendagri Tito mengungkapkan jika Gerakan Pangan Murah (GPM) adalah langkah dan upaya yang dilakukan pemerintah untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan bagi masyarakat.

Program ini merupakan langkah intervensi pemerintah untuk memastikan pasokan pangan yang terjangkau. “Untuk Kota Kendari kita berikan apresiasi sangat intens menggelar GPM,” kata Mendagri.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dalam arahannya menegaskan, pemerintah komitmen untuk terus menggencarkan program-program pro rakyat di tengah dinamika harga kebutuhan pokok. Salah satu upaya yang kini digalakkan adalah Gerakan Pasar Murah, yang baru-baru ini dilaksanakan serentak di seluruh kecamatan pada Minggu (31/8/2025).
“Menggencarkan program-program yang pro rakyat, seperti Gerakan Pasar Murah yang sekarang lagi aktif. Kemarin hari Minggu pagi kami bersama dengan Mentan, KaBulog, dan Kepala Badan Pangan melakukan gerakan pasar murah di seluruh kecamatan,” ujar Tito.

Menurut Tito, pemerintah melalui Perum Bulog telah menyalurkan lebih dari 43 ribu ton beras kepada masyarakat. Program tersebut diperkirakan menjangkau hingga 34 juta orang dengan fokus pada stabilisasi harga beras dan komoditas pangan strategis lainnya. Meski menjadi agenda rutin, pelaksanaan kali ini diperluas agar dampaknya lebih terasa.
Selain membahas pengendalian inflasi, Tito juga mengingatkan seluruh kepala daerah agar lebih berhati-hati dalam menggelar acara seremonial. Ia menekankan bahwa kegiatan berlebihan dengan pesta atau hiburan musik dapat menimbulkan reaksi negatif di tengah situasi sosial yang sensitif.
Sementara itu, Wali Kota Kendari, Hj. Siska Karina Imran, menyatakan komitmennya untuk terus melaksanakan GPM sebagai strategi menjaga stabilitas harga dan kesejahteraan warga. “Kami termotivasi dengan apresiasi dari pemerintah pusat untuk terus menggelar Gerakan Pangan Murah demi membantu masyarakat Kendari mendapatkan pangan dengan harga terjangkau,” ujarnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi nasional Agustus 2025 sebesar 2,31 persen, meski beberapa provinsi termasuk Sulawesi Tenggara masih mencatat inflasi tinggi.

Komoditas utama penyumbang inflasi year on year adalah emas perhiasan, barang merah, beras, ikan segar, dan tarif air minum. Target inflasi maksimal tahun ini ditetapkan sebesar 3,6 persen. Pada minggu keempat Agustus, beberapa komoditas mengalami kenaikan harga signifikan, seperti bawang merah di 292 daerah, beras di 214 daerah, dan cabai merah di 157 daerah.
Mendagri menginstruksikan kepala daerah, terutama di wilayah dengan inflasi tinggi, untuk segera mengambil langkah pengendalian harga pangan dan kebutuhan pokok. Pada rapat ini Bulog juga melaporkan stok beras nasional sebesar 3,93 juta ton dengan realisasi penyaluran beras subsidi (Sphp) hingga saat ini sebanyak 307.909 ton atau 20,53% dari target 1,5 juta ton. (ADV)

Tidak ada komentar