
HALUANSULTRA.ID – Wakil Wali Kota Kendari, Sudirman, hadir secara langsung dalam acara sosialisasi dan evaluasi pelaksanaan, pemantauan, dan pengawasan, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Kegiatan ini diselenggarakan di Aula Merah Putih Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Tenggara, Selasa (2/9/2025) malam.
Seperti diketahui, SPPG adalah unit dapur umum yang berfungsi sebagai tempat produksi dan distribusi makanan bergizi, untuk mendukung program pemerintahan, khususnya program makan bergizi gratis dari Badan Gizi Nasional (BGN).
SPPG bertugas memastikan makanan yang disajikan sesuai standar gizi, higienis, dan bergizi seimbang, serta diawasi oleh ahli gizi dan akuntan untuk menjamin kualitas dan kelancaran distribusi makanan kepada anak-anak sekolah atau penerima manfaat lainnya.

Wakil Wali Kota Kendari, Sudirman, mengatakan, SPPG berperan sebagai “dapur umum” yang memproduksi ribuan paket makanan bergizi dan higienis. SPPG dibentuk untuk mendukung program pemerintah yang bertujuan meningkatkan status gizi anak-anak, dan mencegah kekurangan gizi. “Jadi di sini perlu juga pengawasan ketat terhadap kualitas gizi, kebersihan, serta pengelolaan limbah dapur,” ujar Wakil Wali Kota.
Sementara itu, Sekretaris Satgas Percepatan Pelaksanaan Multisektor Pemberdayaan Gizi MBG Provinsi Sultra, Ari Sismanto, menegaskan dalam menyukseskan program ini dibutuhkan sinergi dan kolaborasi antara berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, dinas kesehatan, dinas pendidikan, hingga komunitas masyarakat untuk mengawasi dan memastikan program SPPG berjalan efektif.

Ia juga menjelaskan, pentingnya persoalan gizi dalam pembangunan SDM. Berdasarkan data terkini, sejumlah indikator gizi di Sulawesi Tenggara masih menjadi pekerjaan rumah besar. Contohnya, angka stunting di wilayah ini masih mencapai 10,5 persen, yang berarti lebih dari satu dari sepuluh anak mengalami gangguan pertumbuhan akibat kurang gizi kronis.
“Selain itu, kondisi gizi remaja putri juga menunjukkan tantangan yang signifikan dengan angka anemia sebesar 16,4 persen. Ini bukan hanya soal kesehatan individu, tapi juga berimplikasi pada generasi mendatang,” ujarnya.
Ari Sismanto juga memaparkan tentang skor pola pangan harapan (PPH) di Sulawesi Tenggara yang saat ini berada di angka 82,2. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan skor nasional yang sudah mencapai 94,1.

Skor PPH ini menunjukkan kualitas konsumsi pangan masyarakat. “Artinya masyarakat di Sultra makan cukup kenyang, namun pola konsumsi makanannya belum memenuhi kaedah gizi seimbang sesuai visi nasional,” ujarnya.
“Program ini bukan hanya tugas satu instansi, melainkan tanggung jawab bersama,” tegasnya. Turut hadir dalam sosialisasi ini Direktur SPPG Badan Gizi Nasional Republik Indonesia, Kolonel Artileri Medan Rudi Setiawan. (ADV)

Tidak ada komentar