KONI Sulawesi Tenggara Tes Fisik Atlet PON Beladiri, Jangan Ada Atlet Titipan!

waktu baca 3 menit
Rabu, 17 Sep 2025 12:35 944 Admin HS

HALUANSULTRA.ID – KONI Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terus mematangkan persiapan atlet, menghadapi agenda olahraga baru bertajuk Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri yang akan bergulir Oktober 2025 di Kudus, Jawa Tengah.

Kejuaraan multievent ini rencana akan mempertandingkan 10 cabang olahraga bela diri pada edisi perdananya.

Ketua KONI Sultra, Andi Ady Aksar, mengatakan untuk Sultra sendiri sebanyak 48 atlet dari 8 Cabor, yaitu Silat, Kempo, Wushu, Sambo, Karate, Gulat, Tarung Derajat dan Taekwondo sedang mengikuti latihan terpusat atau training canter (TC). Mereka semua telah diinapkan di Asrama Bapelkes Kendari.

Ketua KONI Sultra, Andi Ady Aksar.

Ketua KONI mengatakan, saat ini induk olahraga sedang menyelenggarakan tes fisik untuk atlet yang dipersiapkan menuju PON beladiri. Hal ini guna mengevaluasi kondisi fisik setelah latihan intensif, memantau perkembangan, dan menjadi dasar bagi pelatih untuk menyusun program latihan selanjutnya. 

“Itu ada beberapa tes oleh Binpres KONI. Misalnya, lari, lompat dan lainnya. Proses ini merupakan bagian penting dari persiapan atlet untuk memastikan mereka berada dalam kondisi optimal untuk bertanding,” ucap Andi Ady Aksar, Rabu 17 September 2025.

Ketua KONI menegaskan, hanya atlet dengan potensi meraih medali yang akan diboyong ke Kudus, demi menjaga efisiensi dan efektivitas keikutsertaan kontingen Sulawesi Tenggara.

Suasana tes fisik atlet PON beladiri Sultra di GOR Apriyani.

“Kita rasional dan proposional. Kita harus lihat fisik dan tehnik, sebab lawan yang akan dihadapi rata atlet beladiri terbaik dari setiap provinsi,” imbuhnya.

Sementara, Ketua Harian KONI Sultra, Dr. Sofyan mengungkapkan, tes fisik yang digelar merupakan salah satu bagian dari agenda TC terkait seleksi atlet menuju PON beladiri.

Hal ini juga untuk memberikan data bagi pelatih untuk menganalisis dan mengevaluasi kondisi atlet, sehingga dapat memantapkan program latihan yang lebih terarah dengan sisa waktu yang ada. 

Sofyan juga menegaskan, dalam proses seleksi sangat tidak dibolehkan adanya atlet titipan. Setiap panitia harus benar-benar melihat sesuai kemampuan atlet.

Ketua Harian KONI Sultra, Dr. Sofyan (Kedua dari kiri), bersama Sekum KONI La Sawali, Koordinator TC, Richard dan Tim Medis di GOR Apriyani.

“Kami sampaikan tidak ada atlet titipan. Tidak ada istilah keluarga, kemenakan, mau anaknya siapa kalau tidak lolos, jangan dipaksakan berangkat,” ucap Sofyan.

“Kalau ada ketahuan titipan misalnya dari Binpres, itu Binpres saya akan coret namanya dari kepengurusan KONI,” sambung dia.

Dr. Sofyan menambahkan, bagi atlet yang telah dinyatakan lulus seleksi diharapkan terus berlatih sehingga nanti bisa menjadi kebanggaan Sultra. Nah, bagi yang tidak lolos jangan frustasi dan putus asa. “Jadikan ini sebagai cambuk untuk terus berlatih agar nantinya bisa terpilih sebagai wakil daerah,” tutupnya. (Imn)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

    LAINNYA
    x