
HALUANSULTRA.ID – Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, melakukan kunjungan kerja ke proyek strategis nasional dan objek vital nasional smelter “Merah Putih” milik PT Ceria Nugraha Indotama (Ceria Group) di Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, (26/4/2025).
Dalam kunjungannya, Gubernur Sultra hadir bersama Ketua DPRD Provinsi, Bupati Kolaka dan sejumlah pejabat lainnya. Mereka pun disambut disambut hangat oleh Dewan Komisaris, Direksi, serta karyawan Ceria Group. Gubernur bersama rombongan langsung melihat progres Smelter Merah Putih Line 1 yang sudah mulai beroperasi dan siap untuk diresmikan. Hal ini menjadikan produk nikel PT Ceria semakin kompetitif di pasar internasional, khususnya untuk mendukung kebutuhan rantai pasok kendaraan listrik dan industri energi bersih dunia.
CEO Ceria Group, Derian Sakmiwata, mengucapkan terima kasih atas dukungan serta kehadiran Gubernur Sultra di lokasi pertambangan PT. Ceria Group. “Selamat datang bapak Gubernur di tempat kami. Sampai tahap ini bukan karena usaha kami sendiri, akan tapi karena usaha dan doa kita bersama. Tentunya kami sangat mengharapkan bimbingan dan bantuan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara untuk merealisasikan semuanya,” kata Derian Sakmiwata.

Ia pun mengungkapkan, jika perusahaan yang dipimpin tidak hanya berfokus pada kegiatan pertambangan, akan tetapi fokus pada pembangunan industri pengolahan nikel. “Kita juga sangat memperhatikan masyarakat sekitar,” sambung Derian.
Menurut Derian, visi besar Ceria Group adalah pengembangan ekosistem industri berbasis nikel, serta komitmen perusahaan dalam memberdayakan masyarakat sekitar area operasi. Kata dia, Smelter Merah Putih PT Ceria mengusung teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) berkapasitas 72 MVA. Teknologi ini didesain tidak hanya untuk efisiensi produksi tetapi juga memenuhi standar Environmental, Social, and Governance (ESG) yang ketat.
Teknologi Rectangular Electric Furnace (tungku persegi panjang) yang diterapkan PT Ceria memiliki keunggulan dalam efisiensi energi karena mampu menahan panas lebih lama, mengoptimalkan pembakaran bahan bakar, dan menekan konsumsi energi listrik per ton produk.
Desain itu turut meminimalisasi emisi gas buang, mendukung prinsip Environmental Responsibility. Selain itu, fasilitas smelter dilengkapi sistem dust collector, waste management, dan alat pemantau emisi secara digital dan real-time, untuk memastikan standar baku mutu lingkungan selalu dipatuhi.
Seluruh pasokan listrik Smelter PT Ceria juga berasal dari PLN UID Sulselrabar yang telah mengantongi Renewable Energy Certificate (REC), memastikan penggunaan energi hijau dan mendukung target dekarbonisasi nasional.
“Ceria memiliki mimpi yang sangat besar, Karena kita memiliki bahan baku. Awalnya memang pasti butuh perjuangan, memang sangat susah, namun jika berhasil melewati tahap awal, insyaallah ke depannya akan lebih mudah,” jelas Derian.
Tidak hanya di sektor hilirisasi, lanjut Derian, implementasi ESG PT Ceria juga diterapkan secara menyeluruh di area tambang nikel di Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka. PT Ceria mengedepankan prinsip Good Mining Practice yang mencakup pengelolaan lingkungan (Environmental), pemberdayaan sosial masyarakat (social responsibility), dan tata kelola perusahaan yang baik (governance).
Dalam aspek lingkungan, PT Ceria melaksanakan pengelolaan reklamasi dan revegetasi lahan pascatambang secara berkelanjutan, pengendalian erosi dan sedimentasi, serta perlindungan kawasan lindung di sekitar wilayah tambang. Perusahaan juga menerapkan sistem manajemen air terpadu untuk menjaga kualitas air lingkungan.
Dari sisi sosial, PT Ceria mengutamakan pemberdayaan tenaga kerja lokal, pengembangan UMKM, program pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat sekitar, serta menjaga hubungan harmonis dengan pemangku kepentingan lokal.
Sementara itu, penerapan prinsip Governance diwujudkan dalam sistem operasional yang patuh terhadap peraturan perundang-undangan, pengawasan internal yang ketat, dan keterbukaan informasi kepada publik, khususnya dalam pengelolaan aspek lingkungan dan sosial.
“Sebagai perusahaan PMDN, PSN, dan Obvitnas, PT Ceria berkomitmen membangun ekosistem industri nikel yang bertanggung jawab dan berkelanjutan, mulai dari tambang hingga produk hilir,” bebernya.

Sementara, Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara, Mayjend TNI Purn Andi Sumangerukka menjelaskan, tujuan kedatangannya ke proyek smelter PT. Ceria sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun Sulawesi Tenggara ke-61 (HUT Sultra ke-61). Ia pun sebelumnya telah mengunjungi sejumlah perusahaan tambang yang ada di Kolaka misalnya ke PT. IPIP.
“Mengapa kami hadir di sini, dalam rangkaian kegiatan hari ulang tahun Sulawesi Tenggara ke-61. Usia 61 tahun, sebagai masa kematangan yang seharusnya sudah dicapai saat ini. Harusnya, kalau dilihat dari perjalanannya, usia 61 tahun itu sudah sangat-sangat matang,” tuturnya.
Ia menekankan pentingnya membangun keharmonisan, diantara berbagai etnis di Sultra. Semua etnis yang ada di Sulawesi Tenggara, harus punya rasa saling memiliki sehingga pada saatnya nanti Sultra harus dibangun bersama-sama sehingga kita menemukan kata Harmoni Sultra. Nah terkhusus pertambangan, Pemprov Sultra akan selalu mensupport setiap program yang akan membantu kemajuan daerah dan masyarakat.
Gubernur juga menekankan seluruh perusahaan tambang di Kolaka untuk patuh terhadap aturan-aturan yang berlaku. Andi Sumangerukka pun mengajak seluruh elemen masyarakat, untuk mewujudkan visi bersama. “Kita juga ingin sejajar dengan provinsi-provinsi lainnya yang lebih maju, sehingga kita mengatakan ‘Sultra Maju, Aman, Sejahtera, dan Religius’. Kita bisa maju kalau kita mendasari semuanya dengan hati,” pungkasnya.
Untuk diketahui, kunjungan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan sektor industri. Tujuannya, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sulawesi Tenggara.
Gubernur Sultra Mayjend TNI Purn Andi Sumangerukka bersama rombongan, meninjau langsung lokasi smelter kurang lebih 2 jam. (Imn/HS)

Tidak ada komentar