HALUANSULTRA.ID – Aksi penipuan yang mengatasnamakan Penjabat (Pj), kembali mencuat. Oknum tak bertanggung jawab memanfaatkan nama dan foto pejabat tinggi ini untuk menipu sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN), guru, hingga pengusaha di Kota Kendari.
Baru-baru ini, dengan modus yang terbilang rapi dan meyakinkan, pelaku menghubungi korban melalui pesan WhatsApp dari nomor 0811-4100-067. Nomor tersebut mengaku sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kendari, Amir Hasan. Tak hanya menggunakan foto profil Amir Hasan, pelaku juga mencatut nama dan jabatan Pj Sekda, serta mengaku membutuhkan sumbangan untuk kegiatan pemerintah maupun sosial.
Untuk meyakinkan korban, pelaku mencantumkan nomor rekening atas nama “Bendahara Umum Pemkot Kendari” di Bank BRI. Sejumlah korban pun tertipu dan mengalami kerugian dengan nominal bervariasi, bahkan hingga puluhan juta rupiah.
Menanggapi kejadian ini, Pj Sekda Kota Kendari, Amir Hasan, membantah keras keterlibatannya dalam aksi tersebut. Ia menegaskan bahwa nomor yang digunakan bukanlah miliknya dan menyampaikan peringatan keras kepada masyarakat agar waspada.
“Itu bukan nomor saya. Jangan dilayani apabila ada pesan atau telepon yang mengaku saya dan meminta sumbangan. Itu jelas penipuan. Segera laporkan ke Pemkot Kendari atau kantor polisi,” tegas Amir Hasan, Senin (21/4/2025).
Ia mengungkapkan bahwa aksi serupa telah muncul sejak dirinya dilantik sebagai Pj Sekda dan masih terus berlangsung hingga saat ini. Ia juga menyebut beberapa ASN dan pelaku usaha telah menjadi korban dengan kerugian mulai dari ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah.
Lebih lanjut, Amir Hasan meminta masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan permintaan bantuan atau sumbangan yang disampaikan melalui pesan singkat, apalagi jika mengatasnamakan pejabat pemerintah.
“Setiap permintaan semacam itu harus dikonfirmasi melalui jalur resmi. Jangan sampai karena ingin membantu, justru menjadi korban penipuan,” pungkasnya.
Pemerintah Kota Kendari mengimbau agar siapa pun yang menerima pesan mencurigakan segera melapor ke pihak berwenang agar kasus serupa tidak terus berulang dan menelan lebih banyak korban. (HS)