
HALUANSULTRA.ID – Korban tewas di Gaza telah meningkat menjadi 65.062 jiwa, sejak Israel melancarkan perang genosida di wilayah tersebut pada Oktober 2023. Dikutip dari Anadolu, Kementerian Kesehatan mengatakan pada hari Rabu bahwa selain korban tewas, 165.697 lainnya terluka. Dalam pembaruan hariannya, kementerian melaporkan 98 kematian dan 385 cedera hanya dalam 24 jam terakhir.
Kementerian memperingatkan bahwa angka-angka tersebut masih belum lengkap, karena banyak korban masih terjebak di bawah reruntuhan atau di jalan yang tidak dapat dijangkau oleh tim penyelamat. Sejak Israel melanjutkan serangannya di Gaza pada 18 Maret, setidaknya 12.511 orang telah tewas dan 53.656 orang terluka, menurut kementerian.
Pernyataan tersebut menyatakan bahwa pasukan Israel terus menyerang warga Palestina yang mencari bantuan pangan, dengan tujuh orang tewas dan 87 orang terluka dalam sehari terakhir.
Hal ini menjadikan jumlah total pencari bantuan yang tewas menjadi 2.504, dengan lebih dari 18.381 orang terluka sejak 27 Mei. Kementerian juga mengonfirmasi empat kematian akibat kelaparan dan malnutrisi dalam sehari terakhir, sehingga jumlah korban sejak Oktober 2023 menjadi 432, termasuk 146 anak-anak. Sejak kelaparan secara resmi diumumkan di Gaza bulan lalu, 154 kematian telah tercatat, termasuk 31 anak-anak.
Israel telah menutup perlintasan Gaza sejak 2 Maret, mencegah truk makanan dan bantuan masuk meskipun ratusan orang telah menunggu di perbatasan. Langkah ini memperburuk bencana kemanusiaan di wilayah kantong tersebut, membuat penduduk kehilangan akses terhadap pasokan dasar.
November lalu, Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant, atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perang yang dilakukannya di wilayah kantong tersebut. (ilo/Herald)

Tidak ada komentar