brwonte

Julianti, Pedayung Sultra Koleksi 8 Medali Dalam Tiga PON : Riau 3 Emas, Pensiun di Papua 3 Emas

HALUANSULTRA.ID — Medali emas Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali bertambah di PON XX Papua. Lagi-lagi, emas dipersembahkan oleh Cabang Olahraga Dayung. Sejauh ini Cabor yang dipimpin H. Abdurrahman Shaleh tersebut telah mempersembahkan 5 emas, satu perak, satu perunggu. Soal raihan emas dari dayung tentu sudah sama dengan capaian saat PON XIX di Jawa Barat 2016 lalu.

Salah satu nama yang mencuri perhatian adalah Julianti. Putri asal Konawe Utara tersebut telah mempersembahkan tiga emas diajang PON Papua. Medali itu datang dari W1X Rowing jarak 2.000 meter, W2- jarak 2.000 meter pasangan Aulia Galib. Dan, W4- putri jarak 2.000 meter Julianti bersama Nevi, Aulia dan Ambarani.

Jika melihat torehan Julianti sejak mengikuti PON XVIII di Riau, Jawa Barat XIX dan PON XX di Papua. Delapan keping medali telah diraih untuk Sultra. Rinciannya, awal mengikuti PON Riau 2012, Julianti meraih 3 emas. Lalu, PON Jabar 2016, 1 emas, satu perak dan PON Papua 2020 digelar tahun 2021 Julianti mempersembahkan 3 emas.

Ditemui usai berlaga di Teluk Youfena, Kota Jayapura, Julianti, mengaku bersyukur bisa mengharumkan nama Sulawesi Tenggara. Semua kata dia, berkat kerja keras dalam berlatih dan dukungan doa dari seluruh masyarakat Sultra.

Support lanjut dia, selalu datang dari orang tua, Pemprov Sultra, KONI Provinsi, Pengprov PODSI, pelatih dan rekan-rekan di Cabor Dayung. “Terima kasih atas semua doa dan dukungan. Saya hanya manusia biasa, disiplin dalam berlatih itu menjadi kunci dalam meraih gelar,” ujar wanita kelahiran 1995 yang masih menimbah ilmu di Pelatnas.

Sementara itu, pelatih Rowing Sultra, Muh Hadris membeberkan capaian yang didapat dayung 5 emas saat ini telah menyamai raihan saat berlaga di Jawa Barat. Untuk Rowing di Papua telah mendapatkan 3 emas, 1 perunggu. Ini melewati hasil saat PON 2016 lalu. “Masih ada dragon boat akan berlaga. Jadi peluang untuk menambah medali terbuka,” terangnya.

Hadris mengatakan, perhelatan di Papua merupakan ajang PON terakhir yang akan diikuti Julianti, sebab usianya pada saat PON XXI bergulir di Aceh sudah melewati 28 tahun. “Juli itu awal ikut PON Sumbang 3 emas, pensiun sumbang 3 emas. Artinya tidak bisa lagi ikut PON. Dia atlet yang luar biasa. Insya Allah Sultra akan terus melahirkan atlet tangguh seperti Juli,” tutup pelatih Pelatnas tersebut.

Sejauh ini di PON Papua, baru cabor dayung dan Sepak Takraw yang berhasil menyumbangkan medali untuk Sultra. Totalnya 5 emas, 1 perak, 2 perunggu. Hingga pukul 13.20 Wita, Jumat (8/10/2021) Sultra kini naik diperingkat 15. Untuk dayung, capaian tersebut yang terbanyak dibanding cabang-cabang olahraga lainnya. Cabor lainnya, seperti Taekwondo, Muaythai, Balap Motor, Panjat Tebing, Selam gagal dalam menyumbangkan medali. Masih beberapa Cabor sedang berjuang.

Sekum KONI Sultra, Tahir Kimi, mengatakan seluruh atlet harus tetap semangat. Kalah dan menang dalam sebuah turnament merupakan hal yang biasa. Pastinya, para atlet sudah berusaha memberikan yang terbaik untuk daerah. “Saya menyaksikan langsung bagaimana atlet kita berjuang. Mereka tak kenal lelah. Tetap semangat,” tandas Tahir. (HS)

Tinggalkan Balasan