Kepala SKO Sultra : Siswa yang Disanksi Tidak Disiplin, Sering Langgar Aturan

HALUANSULTRA.ID – Kepala Sekolah Keberbakatan Olahraga (SKO) Sulawesi Tenggara (Sultra), Sujarwin, menegaskan sanksi yang diberikan kepada siswa disebabkan tidak adanya kedisiplinan dan pelanggaran tata tertib dalam SKO.

Sujarwin pun menyayangkan pemberitaan yang beredar tidak berimbang sesuai kode etik jurnalistik pasal 3. Menurutnya, apa yang dikatakan oleh seorang siswa SKO, Muhamad Ariansyah, saat pertemuan di Kantor Dikbud Sultra soal penyebab terlambat ikut apel dikarenakan baru saja melakukan joging, itu bukan alasan dan hanya mencari pembenaran.

Sebab keterlambatan apel sudah sering terjadi, bahkan sampai tidak masuk sekolah. “Sementara berada di asrama saja itu suka tidur, ini menunjukan bukan siswa atlet karena tidak disiplin. Dan sekolah sudah berapa kali memberikan teguran. Tentu harus ada sanksi,” ucap Sujarwin, Jumat 26 April 2024.

“Ini SKO, ada aturan wajib dipatuhi. Kalau siswa seenaknya saja, apa akan dibiarkan. Jadi ini perlu diluruskan,” sambung dia.

Kemudian, lanjut Sujarwin, terkait jumlah siswa yang dikembalikan kepada orang tua yang dilaporkan 8 orang itu juga tidak benar, karena keseluruhan ada 4 orang.

Selain itu, soal dikeluarkan karena permintaan orang tua, ini juga keliru tetapi yang sebenarnya ada surat pengembalian kepada orang tua karena melanggar tata tertib.

“Demo ini sudah direncanakan dan ada dugaan keterlibatan pelatih Silat, bahkan kita masih dalami keterlibatan pihak lain,” bebernya.

Sujarwin pun memgungkapkan, salah seorang Pelatih Silat bernama Dian memiliki pesan WhatsUpp yang dikirim ke atlet silat dan diarahkan untuk segera dihapus. “Kami sudah baca semua pesan WA siswa. Mereka ini disewakan mobil. Para siswa juga juga bolos lewat pagar belakang. Artinya sudah direncanakan, dan siswa ada yang mengaku ikut-ikut saja,” ucapnya.

Sujarwin menambahkan, jika ada problem dalam lingkup SKO kerap dilakukan diskusi. Termasuk soal sejumlah siswa yang akan mengikuti kejuaraan. Lalu soal seleksi atlet SKO juga harus netral.

“Kan kurang baik dalam proses perekrutan kalau ada yang mengarah kepada keluarga. Sulawesi Tenggara tidak akan mendapat atlet handal jika seleksinya selalu berdasarkan keluarga,” tutupnya.

Sebelumnya Dikbud Sultra menerima aduan dari beberapa siswa SKO yang dikembalikan kepada orang tua buntut melanggar tata tertib. Pertemuan pun digelar untuk mencari solusi terbaik. (HS)

Tinggalkan Balasan