brwonte

Ustadz Adi Hidayat : Harta, Jabatan tak Bernilai di Hadapan Allah SWT Jika tidak Disertai Takwa

HALUANSULTRA.ID – Ustaz Adi Hidayat dalam ceramahnya menegaskan bahwa standar kemuliaan manusia di hadapan Allah berbeda dengan standar yang berlaku di dunia. Ia menyampaikan bahwa di dunia, manusia cenderung mengukur pentingnya seseorang berdasarkan kedudukan, harta, atau gelar yang dimilikinya. Namun, di hadapan Allah, standar kemuliaan adalah takwa. Ustaz Adi Hidayat mengkritik fenomena di mana orang kaya atau pejabat sering mendapat perlakuan istimewa di masjid.

“Orang kaya masuk masjid, safnya sudah ada yang mengisi meski orangnya belum datang. Pejabat mau datang, sudah dinomori tempatnya,” ujarnya. Menurutnya, di masjid semua orang harus diperlakukan sama tanpa memandang status duniawi. “Masjid itu rumah Allah, dan saat masuk ke dalamnya, semua status dunia berhenti,” tegasnya lansir dari Herald.

Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa masjid dikelola dengan aturan yang ditetapkan oleh Allah. Pengelola masjid harus mematuhi aturan ini dan tidak boleh bertindak seolah-olah mereka adalah pemilik mutlak masjid.

“Meskipun kita merawat masjid, kita tidak boleh melebihi kapasitas kita seakan-akan menjadi pemilik mutlaknya,” jelas Ustaz Adi. Dia menekankan pentingnya menjaga ketertiban dan aturan di masjid sesuai dengan ketentuan Allah.

Ustaz Adi juga menyoroti bahwa harta dan kedudukan tinggi tidak memiliki nilai di hadapan Allah jika tidak disertai dengan takwa. Ia memberi contoh tokoh-tokoh seperti Qarun, Firaun, dan Stephen Hawking yang meskipun memiliki kekayaan, kekuasaan, atau pengetahuan yang luas, tetap dianggap rendah di hadapan Allah karena tidak memiliki takwa. “Anda punya dunia, harta paling banyak, kedudukan tinggi, tapi jika tidak punya takwa, Anda tidak bernilai di hadapan Allah,” katanya.

Ustaz Adi Hidayat mengutip Surah Al-Hujurat ayat 13 untuk menekankan bahwa Allah menciptakan manusia dari jenis laki-laki dan perempuan dan memerintahkan mereka untuk saling mengenal. Namun, di hadapan Allah, kemuliaan seseorang diukur dari takwanya. “Inna akramakum ‘indallāhi atqākum. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa,” ujarnya.

Sebagai penutup, Ustaz Adi Hidayat mengingatkan bahwa apapun status, harta, atau pengetahuan yang dimiliki, jika tidak disertai dengan takwa, maka tidak akan bernilai di hadapan Allah. “Jadi, silakan banggakan status, harta, atau pengetahuan yang luas, tapi jika tidak punya takwa, tidak ada nilainya di hadapan Allah,” pungkasnya. (hs)

Tinggalkan Balasan