HALUANSULTRA.ID — Sekretaris Umum (Sekum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Tenggara (Sultra) Tahir Kimi, mengungkapkan dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 terdapat 11 wasit asal Sultra yang akan memimpin pertandingan.
Mereka, tersebar dari tujuh Cabor yaitu, Dayung dua orang, panjat tebing satu orang, sepak takraw tiga orang, karate satu orang, silat satu orang, taekwondo satu orang dan catur dua orang. “Alhamdulillah ada 11 wasit ditugaskan secara resmi. Ini tentu hal yang sangat membanggakan. Sebenarnya ada 12 orang tapi wasit dari Cabor bulu tangkis mengundurkan diri,” kata Tahir Kimi, Selasa (21/9/2021) sore di ruang kerjanya.
Anggota TGUPP Gubernur Bidang Pemuda dan Olahraga ini menjelaskan, wasit bulutangkis yang mengirim surat pengunduran diri atas nama Era Pratiwi. Alasannya waktu pertandingan PON bertepatan dengan prajabatan CPNS Kementerian Agama. Menurut Tahir, hal itu merupakan keputusan dari pribadi Era Pratiwi sehingga tidak perlu dipersoalkan.
Tahir pun berharap wasit-wasit asal Sultra bisa bekerja maksimal dan adil. Artinya tidak memihak kepada daerah tertentu sebab mereka yang terpilih juga membawa nama baik daerah di ajang PON Papua. “Namun saya berharap kehadiran wasit Sultra ini bisa menetralisir keputusan yang merugikan Sultra. Harapan kami para wasit, juri, dan perangkat pertandingan bertugas dengan baik,” sambung Tahir.
Seperti diketahui, PON XX akan diselenggarakan 2-15 Oktober di Papua. Namun sejumlah cabang olahraga akan mengawali pertandingan sebelum pembukaan. PON Papua ini diselenggarakan di empat klaster kabupaten masing-masing, Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan kabupaten merauke. Pembukaan dilakukan di Kota Jayapura pada 2 Oktober.
Salah satu wasit catur asal Sultra yang akan memimpin laga di PON, Ali Yasin, menegaskan tidak mudah untuk bisa terpilih memimpin pertandingan sekelas PON, sebab ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Misalnya di Catur harus memiliki lisensi nasional atau internasional.
Lalu, cakap dalam memimpin, bertanggungjawab juga tidak berpihak kepada atlet manapun walaupun yang dipimpin atlet daerah sendiri. “Alhamdulillah PON kali ini saya terpilih. Ini untuk pertama kalinya saya ditugaskan. Saya juga sudah beberapa kali memimpin Kejurnas maupun kejuaraan internasional,” tutup Anggota Bidang Organisasi dan Hukum KONI Sultra tersebut. (HS)