Rayakan HUT Brimob ke-77 di Sultra, Kapolda : Brimob Hadir untuk Bangsa dan Rakyat Indonesia

HALUANSULTRA.ID, KENDARI – Korps Brigade Mobil Kepolisian Republik Indonesia atau Korps Brimob RI, memasuki usia ke-77. HUT Brimob dirayakan setiap tahun pada tanggal 14 November. Di Sulawesi Tenggara (Sultra), perayaan momentum nasional tersebut digelar sederhana tapi meriah, Senin 14 November 2022. Berlangsung di Mako Satbrimobda Sultra, acara dihadiri Kapolda Sultra Irjen Pol Drs. Teguh Pristiwanto, Wakapolda Brigjen Pol Drs. Waris Agono, M.Si, beserta jajaran pejabat utama Polda Sultra, serta Gubernur Sultra, H Ali Mazi, S.H serta jajaran Forkopimda.

Dalam kesempatan tersebut, Kapolda Sultra menginginkan agar seluruh satuan Brimob Polda Sultra terus memberikan inovasi terbaik untuk memajukan Polri. Menurutnya, sebagai kesatuan operasi khusus Polri yang bertugas menanggulangi ancaman Kamtibmas yang berintensitas tinggi, Brimob harus terus melindungi juga memberikan jiwa dan raga untuk bangsa dan negara, serta pengabdian kemanusiaan kepada masyarakat.

“Saya ucapkan selamat Ulang Tahun Brimob ke-77, semoga Korps Brimob Polri khususnya di Sultra selalu diberikan kesehatan dan kekuatan dalam menjalankan tugasnya,” kata Kapolda. Sebagai pilar utama Polri dalam menghadapi kejahatan berintensitas tinggi, lanjut jenderal bintang dua ini, Korps Brimob Polri dituntut harus siap mengemban tugas dari ancaman dan gangguan keamanan yang saat ini masih terjadi. “Terus berikan yang terbaik untuk bangsa dan negara. Brimob harus selalu hadir untuk bangsa dan rakyat Indonesia,” ucap Kapolda.

Kapolda Sultra Irjen Pol Drs. Teguh Pristiwanto, bersalaman dengan Gubernur Sultra, H. Ali Mazi.

Pada HUT ke-77, Brimob mengangkat tema “Negara hadir, negara tidak boleh kalah, Brimob untuk Indonesia”. Peringatan HUT ke-77 Brimob bertepatan dengan rangkaian pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali. Momen peringatan dilakukan secara sederhana di Bali dengan pemotongan tumpeng oleh Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Dankorpbrimob Komjen Pol. Anang Revandoko.

Di Sultra, HUT Brimob berlangsung sederhana tapi semarak. Dalam kendali, Komandan Satuan Brimob Polda Sultra, Kombes Pol Adarma Sinaga S.I.K., M.Hum., sejumlah kegiatan kemanusian dilaksanakan menyambut hari jadi ke-77. Misalnya, donor darah di Satuan Brimob Polda Sultra, lomba olahraga, sunat masal, bakti sosial dan anjangsana ke panti. Kata Dansat, seluruh kegiatan merupakan rangkaian untuk meyemarakan (HUT) Brimob yang ke-77 tahun. Kegiatan seperti ini pun rutin dilakukan tiap tahun sebagai bentuk kepedulian Korps Brimob Polri terhadap masyarakat.

Komandan Satuan Brimob Polda Sultra, Kombes Pol Adarma Sinaga S.I.K., M.Hum (kedua dari kanan) bersama ibu (kedua dari kiri) saat mengadiri acara sunatan massal.

“Untuk aksi kemanusian diikuti oleh TNI/Polri, Bhayangkari bahkan insan pers. Kita juga memberikan reward untuk mereka yang berhak menerima,” beber Dansat. “Kalau untuk beragam lomba kami gelar untuk internal keluarga besar Brimob dan khusus wartawan di Sultra. Pertandingan, ada Tenis Meja, Bulu Tangkis, Sepakbola Mini dan lainnya. Kita bersyukur semua sukses dan berjalan lancar,” sambung Kombes Pol Adarma Sinaga.

Komandan Satuan Brimob Polda Sultra, Kombes Pol Adarma Sinaga S.I.K., M.Hum foto bersama wartawan jawara lomba tenis meja.

Dansat pun mengucapkan terima kasih kepada segenap bangsa Indonesia, pemerintah RI dan Kapolri atas kepercayaannya kepada Korps Brimob Polri. Kepercayaan yang telah mendorong, mendukung dan memungkinkan transformasi Korps Brimob Polri menjadi kesatuan yang lebih dekat, dan lebih cepat untuk menjangkau pusat-pusat permasalahan gangguan keamanan berintensitas tinggi di tanah air. “Kapan pun kami dibutuhkan, kami selalu siap” tambah Dansat humoris dan ramah ini.

Berikut Sejarah HUT Brimob

Dilansir situs Brimob Polri, pembentukan Brimob dimulai sejak sebelum Indonesia merdeka. Peran Brimob mulai terlihat sejak 8 Maret 1942 yang pada saat itu Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Sebelumnya, Belanda menjajah Indonesia selama kurang-lebih tiga setengah abad. Serah-terima kekuasaan dari Belanda ke Jepang dilakukan oleh dua panglima tertinggi angkatan perang Belanda di Indonesia, Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenborgh dan Letnan Jenderal Pootnen. Sementara itu, Jepang diwakili oleh Panglima Tentara Letnan Jenderal Imamura. Setelah serah-terima, ternyata Jepang hanya ingin memperoleh dukungan dan bantuan dari bangsa Indonesia dalam program invasinya.

Perubahan Nama Brimob dari Masa ke Masa
Sebelum resmi menjadi Brimob, satuan tersebut sempat beberapa kali mengalami perubahan nama. Perubahan-perubahan itu adalah sebagai berikut.

Tokubetsu Kaisatsu Tai
Polisi Istimewa
Mobrig (Mobil Brigade)
Brimob (Brigade Mobil).

Pembentukan Tokubetsu Kaisatsu Tai, Satuan Militer Jepang

Jepang mengeluarkan Undang-Undang Nomor 2 Tanggal 8 Maret 1942 dan Undang-Undang Nomor 3 Tanggal 20 Maret 1942. Keduanya berisi larangan seluruh kegiatan organisasi politik dan pergerakan di Indonesia. Bendera Merah Putih juga dilarang dikibarkan dan lagu Indonesia Raya pun tidak boleh dinyanyikan. Namun, selama dua bulan Jepang menduduki Indonesia, situasi perang Asia Timur Raya mulai berbalik. Tanggal 7 Mei 1942, Sekutu menghancurkan armada Jepang di Laut Karang. Lalu, pada 7 Agustus 1942, pasukan Sekutu berhasil menguasai Kepulauan Salomon di Samudra Pasifik.

Akibat kekalahan dan keterbatasan personel, Jepang pun mengubah strategi perangnya. Pihak Jepang Jepang membentuk beberapa organisasi semimiliter dan militer, seperti Senendan (Barisan Pemuda): Bertugas membantu pemerintah militer Jepang dalam meningkatkan produksi atau pengamanan garis belakang Keibodan (Barisan Pemuda Pembantu Polisi): Bertugas memelihara keamanan dan ketertiban daerah setempat Heiho (Pembantu Prajurit): Bertugas untuk membantu tentara Jepang Peta (Pembela Tanah Air): Organisasi militer yang dibentuk atas kehendak bangsa Indonesia. Pembentukan organisasi ini lantaran pemerintah militer Jepang hendak mendapat bantuan dari militer Indonesia.

Lahirnya Polisi Istimewa

Inspektur Polisi TK I Mohammad Jasin membacakan teks Proklamasi dari pasukan Polisi Istimewa pada 21 Agustus 1945. Inti dari teks tersebut adalah ‘Polisi sebagai Polisi Republik Indonesia’. Setelah proklamasi, Polisi Istimewa menyebarluaskan teks Proklamasi tersebut. Polisi Istimewa mengganti pimpinan dari Jepang, yakni Sidookan Takata dan Fuko Sidookan Nishimoto. Kepemimpinan markas Polisi Istimewa berada di bawah kendali Inspektur Polisi Tingkat I Mohammad Jasin.

Penetapan HUT Brimob 14 November

Setelah setahun Polisi Istimewa dibentuk untuk merebut fasilitas militer, seluruh kesatuan Polisi Istimewa, Barisan Polisi Istimewa, dan Polisi Istimewa bergabung menjadi Mobile Brigade (Mobrig) pada 14 November 1946. Kini, satuan tersebut bernama Brimob. Hal tersebut menjadi latar belakang HUT Brimob tanggal 14 November. Berdasarkan surat order YM Menteri Kepala Kepolisian Negara No. Pol. 23 /61/ tanggal 12 Agustus 1961, tanggal 14 November 1961 ditetapkan Hari Brimob ke-16. (HS)

Tinggalkan Balasan