Jadi Daya Tarik, Tenun Sulawesi Tenggara Dipromosikan ke Australia

HALUANSULTRA.ID – Tenun khas Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi daya tarik seni-budaya yang layak untuk dipromosikan hingga ke luar negeri. Tenun Sultra bahkan telah menjadi warisan budaya tak benda (WBTB) yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI. Tenun khas Sultra yakni kain tenun Kamohu yang berasal dari Kecamatan Mawasangka, Buton Tengah yang dikenal memiliki banyak sejarah yang terus melekat pada tiap rajutan dan pintalan benangnya.

Bagaimana tidak, Kain Kamohu diyakini sudah ada sejak abad ke-19. Pada masa itu, Kamohu kerap digunakan oleh keluarga Kesultanan Buton dan para tokoh adat saat menghadiri upacara-upacara adat seperti akikah, pernikahan, pingitan, dan lainnya. Melihat hal itu, salah seorang pemuda asal Sultra, La Ode Vidino Islamy Shaqban mempromosikan tenun khas Bumi Anoa dalam pertukaran pemuda di Australia akhir November 2023.

Pertukaran pemuda ini merupakan program dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang rutin dilaksanakan tiap tahunnya baik dalam negeri maupun luar negeri. Perwakilan Sultra pertukaran pemuda di Australia, La Ode Vidino Islamy Shaqban mengatakan, terdapat beberapa hal yang mesti dipersiapkan sebelum berangkat ke Australia. “Persiapan itu misalnya terkait budaya Sultra yang saya akan perkenalkan saat pertukaran nantinya seperti ada tarian dan tenun khas Sultra,” kata La Ode Vidino.

Menurut pria yang berprofesi sebagai grafik desainer tersebut, saat ini ia sedang menerima materi secara online untuk mempersiapkan diri terkait perbedaan budaya dan kebiasaan Indonesia-Australia. “Agar nantinya tidak kaget dengan budaya dan kebiasaan disana,” tutur La Ode Vidino. Sementara itu, Staf Asisten Deputi Kemitraan Pemuda Kemenpora, Anisa mengatakan, program pertukaran pelajar dilakukan Kemenpora dalam rangka mengembangkan potensi pemuda daerah di kancah internasional.

Para penun kain Kamohu asal Buton.

“Dalam pertukaran pemuda ini yang aktif saat ini adalah pertukaran pemuda Indonesia-Australia, Indonesia-Singapura, dan Indonesia-Korea Selatan,” beber Anisa. Ia mengatakan, tiap tahun Kemenpora mengirimkan surat ke dispora masing-masing provinsi untuk mengadakan seleksi dengan berbagai kriteria yang telah dipersyaratkan. Khusus di Sultra akan diwakili oleh La Ode Vidino Islamy Shaqban yang merupakan pemuda asal Kota Baubau. Ia akan mempromosikan tenunan Sultra dengan ciei khas masing-masing. “Ini sangat membanggakan buat Sultra,” ujar Anisa.

Ditempat yang sama, Kadispora Sultra melalui Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Pemuda, Muhamad Aris mengatakan, program ini bekerjasama dengan Purna Caraka Muda Indonesia (PCMI). PCMI merupakan organisasi purna dari pertukaran pemuda antar negara yang telah melaksanakan program tersebut sebelumnya. “Dispora hanya menfasilitasi, yang menyeleksi itu dari alumni. Setelah seleksi, mereka laporkan ke kita hasilnya. Pembekalan dilakukan Kemenpora,” jelas Aris.

Pada 2023 jumlah peserta pertukaran pemuda berjumlah empat orang, baik pertukaran antar provinsi maupun antar negara. “Keempat pemuda tersebut terdiri dari dua orang pertukaran antar provinsi yang telah dilaksanakan, satu orang pertukaran negara ke Singapura yang juga telah dilaksanakan, dan satu orang ke Australia yang akan berangkat pada 5 November 2023,” Aris memungkas. (PS/ADV)

Tinggalkan Balasan