HALUANSULTRA.ID – Pemilihan Wali Kota dan Wakil Walikota Kendari yang bergulir serentak 27 November 2024, tuntas terlaksana. Berdasarkan pleno KPU Kota Kendari, pasangan Siska Karina Imran -Sudirman unggul dengan perolehan suara sah sebanyak 61.831.
Mereka mengalahkan pasangan nomor urut 2, Yudianto Mahardiaka-Nirna Lachmuddin memperoleh 41.044 suara sah, selanjutnya paslon nomor urut tiga Sitya Giona Nur Alam-Subhan mendapatkan 19.419 suara.
Paslon nomor urut empat Aksan Jaya Putra-Andi Sulolipu sebanyak 13.815 suara, dan paslon nomor urut lima Abdul Razak-Afdal memperoleh sebanyak 51.598 suara sah atau menempati perolehan terbesar kedua.

Pasca pleno tersebut, Tokoh Pemuda Kelurahan Jati Mekar, Kota Kendari, Laode Ngkolilino, menyerukan agar seluruh pihak untuk tetap menjaga keamanan dan ketertiban daerah. Kedua hal tersebut harus menjadi perhatian, terutama agar terhindar dari isu SARA.
Laode Ngkolilino mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bergandengan tangan guna mencegah terjadinya hal-hal negatif setelah Pemilihan Kepala Daerah serentak tahun 2024.
“Isu SARA, hoaks, dalam pesta demokrasi memicu lahirnya konflik. Sehingga penting untuk kita semua, terutama para pengguna media sosial untuk lebih berhati – hati dalam memposting hal – hal sensitif,” ucapnya, Senin, 16 Desember 2024.
Menurutnya, proses Pilkada sudah selesai, saatnya semua kembali bersatu, melupakan perbedaan, dan bersama-sama mendukung pemerintahan yang baru. Kata dia, calon yang menang merupakan hasil dari pilihan rakyat, yang harus dihormati dan dijaga demi kelangsungan pembangunan daerah.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan, serta menghindari segala bentuk gesekan sosial yang bisa merugikan masyarakat Kota Kendari. “Mari kita jadikan Pilkada ini sebagai momentum untuk memperkuat kerukunan dan memajukan Kota Kendari menuju kemajuan yang lebih baik,” sambung, Laode Ngkolilino.
“Sekali lagi saya mengajak semua pihak untuk menjaga keamanan dan ketertiban pasca Pilkada serentak tahun 2024 dengan suka cita, penuh rasa persaudaraan, tanpa ada isu pecah belah. Sebab apapun perbedaan politik adalah hal yang wajar dalam demokrasi ini,” tutup Laode Ngkolilino. (HS)