HALUANSULTRA.ID – Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Kendari, Dr. Nismawati, M.Si, membuka kegiatan Rilis Indeks Inflasi Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kendari Tahun 2025 di Aula Lantai 2 Kantor BPS Kota Kendari, Senin (3/11/2025).
Mewakili Wali Kota Kendari, dr. Hj. Siska Karina Imran, SKM, Asisten II menyampaikan apresiasi kepada BPS Kota Kendari atas komitmen dan konsistensinya dalam menyediakan data serta informasi statistik yang akurat dan tepat waktu, khususnya terkait perkembangan inflasi di daerah.
“Data inflasi sangat penting sebagai dasar dalam pengambilan kebijakan ekonomi daerah. Melalui data ini, Pemerintah Kota Kendari dapat memantau kestabilan harga, mengantisipasi potensi kenaikan harga kebutuhan pokok, serta merumuskan langkah-langkah strategis untuk menjaga daya beli masyarakat,” ujar Nismawati.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa Pemerintah Kota Kendari bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) akan terus memperkuat koordinasi dengan BPS, Bank Indonesia, dan instansi terkait lainnya agar inflasi di Kota Kendari tetap terkendali dan stabil. “Dengan adanya rilis data ini, kami berharap seluruh pemangku kepentingan dapat bersinergi dalam menjaga stabilitas harga dan memastikan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala BPS Kota Kendari, Sultriawati Efendy, S.P., M.Si, dalam paparannya menjelaskan bahwa tingkat inflasi Kota Kendari pada Oktober 2025 tercatat sebesar 2,87 persen (year on year/y-on-y). Kenaikan inflasi tersebut dipengaruhi oleh peningkatan indeks pada kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau sebesar 5,16 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,59 persen, kelompok kesehatan sebesar 1,32 persen, kelompok transportasi sebesar 1,93 persen, kelompok pendidikan sebesar 5,38 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran sebesar 2,78 persen, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,97 persen.
Adapun kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,40 persen, kelompok perlengkapan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,74 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,19 persen, serta kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,35 persen.
Tingkat deflasi month to month (m-to-m) tercatat sebesar 0,29 persen, sedangkan inflasi year to date (y-to-d) mencapai 2,63 persen. Sultriawati menambahkan, berdasarkan hasil pemantauan BPS, secara umum harga berbagai komoditas pada Oktober 2025 menunjukkan adanya tren kenaikan. Terjadi inflasi y-on-y sebesar 2,87 persen atau peningkatan indeks harga konsumen (IHK) dari 105,67 pada Oktober 2024 menjadi 108,70 pada Oktober 2025. (Hms)





