Pemkot Kendari Tetapkan 15 Kelurahan Lokasi Fokus Penanganan Stunting

HALUANSULTRA.ID, KENDARI – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari mencatat kasus stunting di Kota Kendari mencapai 227 kasus Maret 2022. Jumlah ini tersebar di 15 kelurahan dan sekaligus menetapkan kelurahan tersebut menjadi Lokasi Fokus (Lokus) penanganan stunting di Kota Lulo.

Kepala Dinas Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional  (BKKBN) Kota Kendari, sekaligus Sekretaris Tim Percepatan Penurunan Stunting untuk Kota Kendari Jahuddin mengungkapkan, saat ini pemerintah juga telah menyusun beberapa program-program strategis untuk menangani hal ini.

Diantaranya, untuk kalangan remaja ada Bina Keluarga Remaja dan Pusat Informasi Konseling (PIK) Remaja yang tersebar di sekolah-sekolah. Sedangkan untuk para calon pengantin pihaknya fokus melakukan edukasi melalui program  elektronik siap nikah dan hamil (Elsimil). Kemudian bagi ibu hamil ada program edukasi antisipasi dini bahaya stunting. Selanjutnya untuk kalangan ibu menyusui ada pendampingan dan pendekatan yang dilakukan petugas lapangan. Dan untuk balita Pemkot juga menyediakan program kelompok bina keluarga balita.

“Sasaran penurunan stunting itu remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita umur 0 – 5 tahun,” katanya Senin (21/3/2022). Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Kendari, Rahminingrum mengutarakan, untuk optimalisasi penanganan kasus ini sangat dibutuhkan kerjasama dan sinergi dari seluruh pihak.

“Interfensi stunting itu ada dua macam, interfensi spesifik dilakukan oleh Dinas Kesehatan dan jajarannya. Serta interfensi sensitif dilakukan oleh OPD lain di luar Dinas Kesehatan,” tuturnya. Sebagai informasi adapun 15 kelurahan tersebut yaitu Kelurahan Tobimeita, Talia, Pudai, Pungalongga, Poasia, Lepo-Lepo, Tangguli, Purirano, Petoaha, Lalodati, Anaiwoi, Sanoa, Bungkutoko, Baruga, dan Kelurahan Anawai.

Reporter : Erviana

Tinggalkan Balasan