brwonte

Perebutan Kursi Ketum KONI Sultra, Rajiun Diminta Tak Gentar, Lawan !

HALUANSULTRA.ID – Munculnya nama Alfian Taufan Putra Ali Mazi dalam bursa bakal calon ketua umum KONI Sultra mengagetkan banyak pihak. Sebab putra Gubernur Sultra tersebut dinilai belum punya pengalaman mumpuni memimpin organisasi sekelas KONI Provinsi. Selain masih baru tamat SMU, Taufan juga punya kesibukan sebagai Ketua HIPMI. Belum lagi soal pengelolaan dana hibah tentu akan melawan hukum sebab HIPMI dan KONI sama-sama mendapat dana hibah dari Pemprov.

Ketua KNPI Sultra, Hendrawan menginginkan harus ada calon yang maju bertarung. Ia pun meminta Rajiun Tumada yang sejak awal sudah konsilidasi dan menyatakan maju bertarung tidak gentar. Sebagai seorang atlet karate DAN V dan mantan Bupati, Rajiun sangat layak memimpin KONI.

“Saya usulkan maju terus pak Rajiun. Jangan langsung mundur. Cabor pasti melihat siapa sosok yang layak. Masa KONI mau dipimpin sama anak yang baru tamat SMU. Nah dalam Cabor itu ada Kapolda Ketua Perbakin, Ketua DPRD pimpin Cabor Dayung, Danrem pasti sebagai Ketua FORKI,” kata Hendrawan, Sabtu 26 Maret 2022.

Hendrawan mengaku mengetahui betul sosok Raji’un sebagai seorang petarung. Nah momen pemilihan ketua KONI Provinsi Sultra ini Raji’un harus membuktikan. “Kalau ada dukungan Cabor dan KONI Daerah, lawan. Sekali lagi maju bang. Bertempur dulu, hasil akhir menentukan,” tegasnya.

Hendrawan berharap, KONI Sultra bisa menghasilkan pemimpin yang memahami olahraga. Bukan orang yang dipaksakan untuk maju. Sebab induk olahraga menaungi lebih dari 45 Cabor termasuk KONI 17 Kabupaten/Kota. Untuk diketahui, sejumlah nama telah mencuat untuk maju sebagai bakal calon Ketum KONI seperti LM Raji’un Tumada, Muh Endang, ASR dan Alvian Taufan Putra. Raji’un sendiri mengklaim telah mengantongi lebih dari 30 dukungan suara.

Sekretaris Perbakin Sultra, Ashar menginginkan ada calon yang mau maju bertarung, salah satunya Raji’un Tumada atau bisa juga pak Muh Endang atau lainnya. “Kalau saya pribadi bagus kalau ada lawan. Biar pertarungan sengit. Istilahnya kalau petinju itu, kita berkelahi dulu di atas ring. Kalah menang itu biasa. Maju dulu,” tutupnya. (HS)

Tinggalkan Balasan