HALUANSULTRA.ID, KENDARI – Universitas Muhammadiyah (UM) Kendari resmi menandatangani perjanjian kerjasama (MoU) dengan PT. Abdai Berkarya Indonesia (ABI). MoU ini menjadikan UM Kendari pertama di Indonesia yang secara aplikatif menerapkan teknologi metaverse dalam proses pembelajaran dan pelayanan.
Rektor UM Kendari Amir Mahmud mengatakan, keberadaan UM Kendari sebagai salah satu penyelenggara pendidikan tinggi di Indonesia Timur sangat terbantu dengan hadirnya teknologi metavers.
“MoU ini dengan PT. Abadi Berkarya Indonesia ini sangat berharga sekali bagi kami. Ke depan kami akan bekerjasama untuk memanfaatkan teknologi metavers dalam dunia pendidikan yang akan kami adaptasi dalam proses pembelajaran terutama di dalam laboratorium,” kata Amir, Senin (27/6/2022).
Penandatangan MoU ini diharapkan akan meningkatkan kualitas, kuantitas, dan citra UM Kendari sebagai penyelenggara pendidikan tinggi berbasis teknologi di era digital saat ini. “Harapan kami program ini juga bisa membantu pelayanan administrasi. Kami berencana untuk menempatkan beberapa alat di sekolah terutama sekolah tingkat atas (SMA). Sebagai wadah promosi untuk Universitas Muhammadiyah Kendari,” ujarnya.
Senada dengan Rektor, Advisor PT. ABI Rendra Manaba mengutarakan, kehadiran metavers salah satu terobosan baru yang menggambarkan dunia virtual 3D. Nah ini dapat menghadirkan kebiasaan dan budaya baru.
“Saya kira ini respon baik dari pak Rektor, kami di ABI sangat mengapresiasi dengan hadirnya perguruan tinggi yang cakap dan melek dengan perkembangan teknologi di dunia digital,” jelasnya.
Lebih lanjur kata Rendra, hal tersebut juga dapat mendukung proses belajar mengajar sektor pendidikan. Apalagi akhir-akhir ini kebutuhan interaksi melalui dunia teknologi digital juga semakin mencuat.”Jadi memang arahan dan keinginan pak Rektor itu bagaimana pelayanan kepada mahasiswa bisa menjadi lebih efektiv. Jadi walaupun mahasiswa tidak ke kampus mereka masih bisa dilayani menggunakan teknologi metavers dan kami siap untuk mengembangkan ini di UM Kendari,” pungkasnya.
Reporter : Erviana Hasan