HALUANSULTRA.ID – Kericuhan yang terjadi saat laga antara Arema Malang versus Persebaya Surabaya menelan korban jiwa. Tidak tanggung-tanggung, berdasarkan data dari Polda Jawa Timur total ada 127 orang tewas dan 168 korban luka-luka. Ricuh ini terjadi usai wasit meniup peluit panjang dimana tim Arema kalah 2-3 dari Persebaya di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang.
Data korban tesebut dikonfirmasi oleh kepolisian yang dihimpun dari beberapa rumah sakit yang menjadi tujuan jenazah. Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta memastikan 127 orang yang meninggal dunia karena kerusuhan di pertandingan Sabtu malam (1/10/2022).
Korban tersebut berasal dari Aremania dan petugas kepolisian yang tengah bertugas. “Jadi korban meninggal itu ratusan orang toral 127 jenazah. Terdapat 2 diantaranya anggota Polri,” ucap Nico Afinta saat memberikan keterangannya di Mapolres Malang Minggu, (2/10/2022) pagi.
Menurut Kapolda, untuk korban meninggal di rumah sakit nyawanya tak tertolong akibat kondisi memburuk, mayoritas sesak napas dan terjadi penumpukan sehingga terinjak – injak karena panik akibat tembakan gas air mata.”Jadi penonton yang meninggal ini ke satu titik di pintu keluar. Nah disitu terjadi penumpukan dan terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen,” paparnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Kanjuruhan, dr. Bobi Prabowo, mengatakan korban dievakuasi ke rumah sakit terdekat mulai RS Wava Husada, RS Teja Husada, RSUD Kanjuruhan, hingga ada yang dilarikan ke rumah sakit di Kota Malang. Nah di RS Kanjuruhan 21 korban meninggal dan 93 orang luka-luka masih menjalani perawatan. “Untuk meninggal di RS kami, itu dibawa kesini sudah dalam kondisi meninggal dunia,” katanya, saat diwawancarai TV One, Minggu 2 Oktober 2022 pukul 07.12 Wita. (HS)