HALUANSULTRA.ID, BAUBAU – Kota Baubau berada di Pulau Buton yang terletak di sebelah tenggara jazirah Pulau Sulawesi. Pulau ini diapit oleh lautan, yaitu Laut Banda di sebelah utara dan timur, kemudian Laut Flores di sebelah selatannya, sedangkan di sebelah barat terdapat Selat Buton dan Teluk Bone. Dari sisi letak secara nasional, Kota Baubau merupakan kota yang memiliki letak strategis. Kota Baubau adalah daerah penghubung (connecting area) antara Kawasan Barat Indonesia (KBI) dengan Kawasan Timur Indonesia (KTI).
Selain itu bagi masyarakat daerah hinterlandnya (Kabupaten Buton, Kabupaten Muna, Kabupaten Wakatobi, Kabupaten Bombana, Kabupaten Buton Tengah dan Kabupaten Buton Selatan), Kota Baubau berperan sebagai daerah akumulator hasil produksi dan distributor kebutuhan daerah. Nah jika berkunjung ke Baubau, daerah ini punya beragam wisata kuliner. Harganya pun murah meriah. Baubau memiliki banyak sekali pilihan kuliner khas menggiurkan, sayang untuk dilewatkan. Dan meskipun harga yang dibanderol murah saja, pengunjung tak akan kecewa dengan rasanya.
Ada banyak tempat untuk memenuhi selera makan kalau sudah tiba di Kota Baubau. Mulai dari hidangan restaurant hingga kuliner tradisional. Nah bagi yang ingin mencicipi hidangan tradional bisa mengunjungi Pusat Jajanan Serba Ada dan Tradisonal (Pujasera). Kawasan ini terletak di Kompleks Alun-alun Betoambari. Dulunya, eks stadion olah raga, namun sudah dipermak oleh Pemkot Baubau menjadi area publik terbuka, multi fungsi. Selain kawasan olahraga di areal terdepan terbangun pusat jajanan yang higienis dan murah, tapi tidak murahan.
Aneka jajajan, dari makanan hingga kue-kue tradisonal ada disini. Contohnya, Kasuami dan Tuli-tuli (dua panganan dari ubi singkong), aneka sayuran, ikan siap santap, prasmanan. Kondisi Pujaserata menggambarkan kawasan pusat jajanan. Pujaserata Betoambari menawarkan kenyamanan yang tak ternilai. Bahkan cocok untuk santap malam bersama keluarga dengan panorama yang terbuka. Secara umum kuliner khas Baubau sangat sederhana.
Tidak membutuhkan banyak bahan dan bumbu dapur yang sulit ditemukan dan dihafal namanya. Bahan-bahan dan bumbu dapur yang biasa digunakan dalam kuliner Baubau tidak ada yang spesial. Tapi jika sudah dihidungkan rasanya gurih dan nikmat. “Kalau untuk mencari makanan tradisonal memang banyak yang kesini. Disini lengkap dan rasanya silahkan coba,” ujar Mama Uci, salah seorang pemilik warung di Pujasera, Kota Baubau, kepada Haluansultra.id.
Mama Uci mengungkapkan, ada banyak jenis kuliner tradisonal siap saji di Pujasera Baubau seperti kaholeo. Kaholeo adalah ikan teri (orang Baubau menyebutnya ikan wawokia) yang dikeringkan dengan cara diasapi. Lalu ada juga kapusu nosu. Kuliner khas ini terbuat dari jagung pulut yang direbus dengan santan. Kemudian, ikan parende. Ini adalah ikan yang direbus dengan menggunakan beberapa bahan dapur sederhana seperti bawang merah, bawang putih, tomat, dan serai.
Selain itu ada pula yang namanya kambewe. Kambewe terbuat dari jagung muda yang diparut atau dihaluskan, kemudian campurkan kelapa parut dan gula merah. Ada juga kuliner siap saji seperti jambu mete maupun makanan daerah ‘Kaopi’ bisa menjadi jajanan untuk buah tangan bagi setiap tamu yang berkunjung di daerah ini. “Kuliner khas Baubau yang punya rasa berbeda,” bebernya.
Sementara itu, salah seorang pengunjung, Anto mengatakan, lokasi Pujaserata memang salah satu pusat kuliner di Baubau. Kata dia, salah satu hidangan yang tidak boleh dilewatkan ketika berkunjung ke Baubau adalah ayam nasu walio. Kuliner ini tentu sudah tidak asing bagi masyarakat setempat dan para wisatawan yang pernah mampir ke Baubau. Kuliner ini bisa didapatkan pada beberapa rumah makan. Salah satu rumah makan yang bisa dituju untuk menikmati makanan legendaris ini adalah Rumah Makan Traditional Food.
Untuk diketahui, sada zaman dahulu, kuliner ini disajikan untuk kegiatan yang berhubungan dengan adat istiadat di Baubau, seperti upacara adat atau acara pernikahan. Ayam nasu walio merupakan salah satu makanan peninggalan Kerajaan Buton, yang masih dilestarikan hingga saat ini. Hidangan yang mirip dengan opor ayam ini memiliki cita rasa yang nikmat dan unik. “Intinya Baubau itu punya banyak kuliner lezat. Saya bersama keluarga dan teman-teman kerap menyantap makanan di Pujasera. Bahkan kalau ada tamu dari luar juga banyak yang kesini,” katanya.
Anto menambahkan, di kawasan Pujasera pengunjung akan mendapatkan pusat jajanan yang higienis dengan harga yang terjangkau. Semua jajanan di sini terbingkai dalam etalase kaca. Beragam aneka kudapan dari makanan hingga kue-kue tradisonal tersedia. Kemudian, tempat berwisata kuliner berikutnya adalah di Pantai Kamali. Pantai Kamali merupakan kawasan yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Di sini kita bisa menikmati jajanan khas sepanjang pantai. Seperti pantai Losari di Makassar maka di Kamali kita juga akan dapatkan pantainya yang sangat bersih dan menikmati suasana pecinan.
Kemudian, bila mencari makanan yang sedikit modern, warga bisa berkunjung ke Lakeba Resort. Sebuah restoran dengan panorama teluk Baubau. Pengunjung dapat memancing di sini. Resort Lakeba terletaknya 7 km dari pusat kota Bau-Bau. “Pak Presiden waktu berkunjung ke Baubau makan di Lakebo Resort,” ucap Aswar. Ada juga Restoran Silvana dengan menu khas ayam goreng-nya dan parende. Tidak ini, Kota Bau-Bau punya banyak lokasi penjualan kuliner untuk memenuhi selera makan yang berkelas. (ADV)