5 Hari Hilang, Mayat Anggota TNI di Kendari Ditemukan Membusuk Dalam Selokan

HALUANSULTRA.ID,KENDARI – Warga Jalan Brigjen M Joenoes, Kelurahan Kadia, Kecamatan Kadia, Kota Kendari, digegerkan dengan penemuan mayat pria. Berdasarkan hasil lapangan, diketahui mayat tersebut ada seorang oknum anggota TNI di Satuan Kodim 1417 Kendari, bernama Serma Agustan. Pria kelahiran Soppeng 1984 ini dilaporkan hilang sejak Sabtu (19/2/2023) pagi. Nanti setelah lima hari baru ditemukan dalam selokan dalam kondisi tak bernyawa, dengan kondisi sudah membusuk, Kamis (23/2/2023) sekitar pukul 11.20 Wita.

Dari informasi yanga dihimpun HALUANSULTRA.ID di lapangan, jasad Serma Agustan pertama kali ditemukan oleh warga, bernama Alwan, ketika hendak membuang sampah. Ia pun mencium aroma busuk. Alawan bahkan terkejut melihat melihat ada satu unit motor kondisi tertutup rumput. Alwan kemudian melihat lebih dekat ke arah bawah dan menemukan ada sosok pria yang kondisinya tergeletak dalam semak-semak. “Saat itu posisi korban tertindih motor Yamaha Mio warna biru-hitam,” katanya, di lokasi kejadian, Kamis, siang.

Berdasarkan pantauan di lokasi kejadian, kondisi korban berada dalam selokan sedalam 1 meter, saat itu korban memakai jaket hitam, kaus oblong dan celana jins. Ada juga helm yang dipakai korban dengan logo TNI. “Saya yang kaget langsung teriak memanggil warga lainnya dan melaporkan ke polisi,” bebernya.

Sementara itu, Kapolresta Kendari, Kombes Pol Muhammad Eka Faturahman mengatakan, lokasi penemuan mayat berada tepat di depan toko Furniture. Mantan Dirnarkoba Polda Sultra ini mengatakan, polisi telah melihat rekaman CCTV milik toko tersebut, diketahui korban mengalami kecelakaan tunggal pada Sabtu (18/2/2023) dini hari.

“Kami mendapatkan bukti petunjuk yang dari pemilik CCTV. Telah terjadi kecelakaan tunggal yang dialami korban,” beber, Eka. Meski begitu, lanjut Eka, jasad tersebut diperkirakan sudah ada sekitar 5 hari. Nah, Polresta Kendari masih melakukan penyelidikan untuk memastikan apakah ada tindak pidana umum atau kecelakaan tunggal. “Kalau soal penanganan kami serahkan ke POM TNI,” tutupnya. (HS)

Tinggalkan Balasan