Jadi Narasumber Dialog UMKM di Kantor BI Sultra, Kadis Koperasi dan UMKM Sultra : Zaman Digital, UMKM Harus Melek Teknologi

HALUANSULTRA.ID – Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sulawesi Tenggara (Sultra), DR. La Ode Muhamad Shalihin, S.Pd, M.Pd, menjadi salah satu narasumber dalam acara dialog UMKM yang berlangsung di Kantor BI Sultra, Selasa, 23 Mei 2023. Acara yang dikemas live di Podcast ini juga menghadirkan narasumber lainnya, Ketua Forum Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan Idustri Kecil dan Menengah (IKM) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Abdul Hakim.

Dalam dialog tersebut, Kadis mengatakan, Pemprov Sultra melalui Dinas Koperasi dan UMKM memiliki banyak program dalam memajukan para pelaku usaha. Mulai bantuan permodalan, pelatihan untuk peningkatan sumber daya manusia, juga membantu mempromosikan produk-produk yang dihasilkan melalui pameran di daerah, nasional maupun internasional. Pertumbuhan koperasi dan UMKM tentu akan berdampak kepada pengurangan kemiskinan dan angka pengangguran. “Untuk 2023 ini saja, pak Gubernur mengganggarkan sekitar Rp 3,5 miliar bantuan modal bagi 1.750 pelaku usaha. Mereka tersebar pada beberapa kabupaten dan kota,” ucapnya.

Kata dia, beragam langkah telah dilakukan pemerintah Provinsi Sultra sesuai araham Gubernur Sultra, Ali Mazi dan Wakilnya Lukman Abunawas demi menumbuh kembangkan para pelaku usaha di Sultra, apalagi pasca badai pandemi Covid-19. Tidak kalah pentingnya adalah upaya membangkitkan kesadaran dan kepercayaan masyarakat dengan meningkatkan manajemen, teknologi, kualitas, variasi produk dan pemasaran. “Bantuan stimulus sangat membantu mereka. Namun, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Dan kami memang memiliki pendataan lengkap setiap UMKM untuk mendukung pembangunan data tunggal yang bisa dipakai seluruh stakeholder,” terangnya.

Kata dia, hasil produk dari UMKM Sultra tidak kalah dengan daerah lainnya. Nah disini hanya memerlukan bantuan dalam pemasaran. Makanya, penting selalu mengadakan expo atau pameran UMKM, termasuk dialog seperti ini juga pemahaman teknologi terkini. Banyak mitra UMKM binaan yang kekurangan informasi mengenai pengembangan usaha mikro, khususnya yang berbasis digital. Sementara itu bagi pelaku UMKM di kota besar yang telah mengetahui berbagai program pemerintah, mereka kewalahan dengan banyaknya informasi yang datang. “Sekarang ini memang pelaku usaha di daerah harus paham teknologi. Kita sudah masuk era digital, proses penjualan secara online sangat membantu,” katanya.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sulawesi Tenggara (Sultra), DR. La Ode Muhamad Shalihin, S.Pd, M.Pd, foto bersama usai acara dialog di Kantor BI Sultra.

Kadis mengungkapkan, sejumlah UMKM ada yang merasa cukup dengan sistem bisnis yang mereka kerjakan. Pelaku usaha beranggapan, dengan cara tradisional yang mereka tempuh pun, mereka bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari, bahkan menyekolahkan anak. Kemudian faktor penghambat lain, rendahnya literasi finansial. Misalnya, kemampuan untuk melakukan pencatatan soal pengeluaran dan pemasukan dari bisnis mereka.

“Ini menjadi satu hal yang bermasalah dalam upaya mengadopsi teknologi,” ucapnya. Hal lain yang harus menjadi perhatian, kualitas gadget yang dimiliki oleh para pelaku UMKM. Ia mengungkapkan, sebetulnya, banyak pelaku UMKM yang berminat mengadopsi teknologi, untuk melakukan kegiatan bisnis, seperti memanfaatkan media sosial dan platform e-commerce. Namun, keinginan tersebut terpaksa tak bisa direalisasikan karena gadget yang dimiliki belum mumpuni.

Sementara khusus untuk koperasi, lanjut Kadis, secara berkala mengevaluasi untuk melihat koperasi sehat dan tidak. Indikator paling utama dikatakan sehat jika baik aspek permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, efisiensi, likuiditas, kemandirian dan pertumbuhan, serta jatidiri koperasi. Nah, salah satu hal terpenting bagaimana laporan keuangan koperasi. Makanya, instansinya setiap tahun memprogramkan pelatihan dan sudah ribuan peserta yang terakomodir. “Beberpa pelatihan itu seperti kewirausahaan, pelatihan digitalisasi (E-commerce, Desain Branding, Ekonomi Creatif, Home Decor dan pelatihan pembukuan, termasuk bantuan hukum,” katanya.

Sementara itu, Ketua Forum Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan Idustri Kecil dan Menengah (IKM) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Abdul Hakim mengatakan, para pelaku usaha harus memanfaatkan teknologi (e-commerce) dalam memasarkan produk agar pangsa pasaran meluas. Ia mengungkapkan, kemampuan para pelaku UMKM dalam memanfaatkan perkembangan teknologi sangat positif dalam membantu pemasaran produk dari para pelaku UMKM. “Termasuk acara dialog live seperti ini. Kita perlihatkan langsung hasil produk UMKM kita, tentu sangat positif ya. Sekarang pelaku UMKM itu bukan lagi zaman dulu, sekarang bagaimana kita ajarkan e-commerce, produk yang bisa dijual lewat daring (online),” tutup Abdul Hakim. (HS)

Tinggalkan Balasan