Serap Aspirasi di Kecamatan Nambo, Pj Wali Kota Kendari : Daerah Ini Punya Potensi Luar Biasa

HALUANSULTRA.ID – Pj Wali Kota Kendari, Muhamad Yusuf melakukan kunjungan ke Kecamatan Nambo. Agenda ini untuk menggali informasi dan mendengarkan keluhan masyarakat di wilayah itu. Dalam kunjungan itu, Muhammad Yusup mengajak Sekretaris Daerah, sejumlah kepala Organisasi Perangkat daerah, Kepala Bagian Pemerintahan, camat dan kelurahan se kecamatan Nambo.

Saat berdialog dengan warga Pj Wali Kota Kendari meminta warga untuk menyampaikan keluhannya tentang kondisi di lingkungannya. “Saya tidak menginginkan cerita-cerita yang baik-baik, saya ingin cerita yang tidak baik, agar pemerintah bisa melakukan intervensi supaya bisa lebih baik,” ungkap Pj Wali Kota Kendari.

Kepala Pelaksana BPBD Sulawesi Tenggara ini melihat Kecamatan Nambo memiliki banyak potensi luiar biasa. Contohnya, potensi industri pertambangan, pariwisata dan perikanan. Perikanan ini sangat potensi karena dari 6 kelurahan yang ada, 5 diantaranya berada di pesisir. “Daerah ini punya potensi yang sangat luar biasa,” katanya. Harusnya, lanjut Muhamad Yusuf, adanya potensi itu, masyarakat memiliki tingkat kesejahteraan yang memadai. Namun sayangnya masih terdapat warga yang masuk kategori miskin ekstrim atau belum bisa memenuhi kebutuhan dasarnya. Selain itu masih terdapat 10 kepala keluarga memiliki anak stunting.

Selain itu, Pj Wali Kota Kendari juga mengajak masyarakat untuk menyalurkan hak pilihnya pada pemilu tanggal 14 Februari 2024. “Salurkan hak pilihnya jangan golput, arahan pemerintah pergi memilih, jaga ketertiban jangan sampai ada keributan-keributan, kita boleh berbeda pilihan tapi jangan sampai bermusuhan,” harapnya.

Sementara itu sejumlah warga Kecamatan Nambo menyampaikan beberapa keluhan mulai dari saluran kali yang dipenuhi sedimen, sehingga setiap hujan datang, kali di sekitar pemukiman warga meluap. Selanjutnya perbaikan dan pengaspalan jalan warga Kelurahan Nambo untuk menjangkau kebun mereka sepanjang 1,5 km, sebab sudah bertahun-tahun diusulkan dalam Musrenbang belum juga terealisasikan.

Kemudian beberapa warga juga kembali mengeluhkan penghentian penambangan pasir di kecamatan itu, warga meminta pemerintah segera membuka kembali pertambangan itu sebab ribuan warga menggantungkan hidupnya pada usaha tersebut. “Banyak warga yang menggantungkan hidup lewat usaha tambang pasir pak,” kata salah seorang tokoh masyarakat Nambo, H. Jurumia. (HS)

Tinggalkan Balasan