HALUANSULTRA.ID – Pelatihan pembukuan sederhana yang digelar Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mendapat respon postitif dari para peserta. Hal ini dianggap sebagai langkah perbaikan administrasi koperasi melalui pembenahan keuangan, sistem akuntansi. Mulai dari manajemen koperasi hingga adanya Rapat Anggaran Tahunan (RAT). Hal itu diaungkapkan langsung salah seorang peserta pelatihan Erik Ismail, Sekretaris Koperasi Anugrah Sejahtera Sultra, Kamis 12 Oktober 2023.
Ia mengatakan, banyak hal postif yang didapatkan dalam pelatihan. Setiap pengurus koperasi bisa memahami aturan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan koperasi, dapat menyusun dengan lengkap laporan keuangan koperasi, serta dapat memahami cara-cara mengatasi persoalan dalam penyusunan laporan keuangan koperasi. “Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini. Kami memang sangat butuh bimbingan terutama soal pembukuan, sebab ini sangat membantu setiap koperasi untuk berjalan sehat,” ujarnya, dilokasi pelatihan.
Menurutnya, pelatihan merupakan suatu usaha pengarahan untuk meningkatkan pemahaman mengenai sistem yang berlaku, dalam membantu mengoperasikan sistem akuntansi keuangan yang ada pada organisasi. Ia pun berharap Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi terus mengawal koperasi-koperasi yang ada, serta memfasilitasi koperasi tersebut sehingga dapat aktif sesuai ketentuan yang ada, serta mengevaluasi bersama koperasi sehat dan tidak. “Koperasi kami di Dinas Perikanan ada 29 anggota sudah berjalan 3 tahun. Alhamdulillah semua berjalan baik, kita bersyukur karena Diskop selalu memberikan perhatian,” jelasnya.
Peserta pelatihan lainnya dari Koperasi TKBM Cipta Sejahtera Konawe Selatan, Ilma Jaya, mengucapkan terima kasih kepada Dinas Koperasi dan UMKM Sultra yang terus menberikan bimbingan dalam menciptakan koperasi yang sehat. Kata dia, koperasi memang harus bisa dikelola secara profesional, sehingga mampu memberikan kemanfaatan yang lebih besar bagi kesejahteraan seluruh anggotanya. Didalam koperasi ada nilai-nilai kegotongroyongan, kekeluargaan, persatuan dan kesatuan. Koperasi yang berbadan usaha ada margin profitnya, baik kepada anggotanya maupun kepada pengurus dan pengawas.
Pelaksanaan Bimtek lanjut dia, tentu memiliki nilai positif, agar dalam pengelolaan koperasi oleh pengurus bisa lebih baik, sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Hal tersebut tentunya berlaku untuk koperasi simpan pinjam maupun koperasi sektor riil. “Kalau kami bergerak dibidang jasa pak, sekarang memiliki 25 anggota. Pastinya, pemateri dalam pelatihan bagus karena sesuai semua apa yang kami inginkan. Mulai dari materi pembukuan, sistem koperasi, adannya aturan yang harus ditaati. Ini sangat bermanfaat untuk memajukan usaha koperasi kami,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sultra, Dr. La Ode Muhammad Shalihin, S. Pd, M.Pd menuturkan koperasi akan selalu dibimbing, dibina dan diperhatikan oleh pemerintah demi kemajuan daerah, sehingga semua anggota koperasi mampu menjalankan usaha masing-masing. Ia pun berpesan kepada seluruh koperasi agar dapat memanfaatkan fasilitas yang ada, seperti program simpan pinjam dan digunakan untuk kepentingan usaha, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan ekonomi.
Kata dia, tidak boleh ada kesalahan sistem dalam pengelolaan keuangan koperasi, sebab akan merugikan koperasi itu sendiri. Selain itu, Kadis juga menginginkan seluruh koperasi untuk membentuk kepengurusan yang aktif dan bertanggungjawab dalam mewujudkan sistem administrasi baik dan jelas. “Semoga pelatihan yang sudah diikuti oleh seluruh peserta berdampak positif, dan bisa dipraktekan sehingga semakin memantapkan komitmen kita bersama untuk menjadikan koperasi sebagai salah satu penopang perekonomian bangsa,” tutupnya. (HS)