HALUANSULTRA.ID- Peneliti PolMark Research Centre, Eep Saefulloh Fatah mengungkap hasil survei yang mereka lakukan terkait kepemimpinan Joko Widodo dan pandangan masyarakat terkait kondisi saat ini. Menurutnya, masyarakat secara umum puas, namun penilaian mereka terhadap keadaan saat ini sangat mengejutkan. “Tingkat kepuasaan tinggi, tapi tidak puas dengan keadaan,” katanya dalam obrolan di Podcast Abraham Samad.
Ia menjelaskan, dari 38 400 total responden yang mereka survei di 32 provinsi, untuk tingkat kepuasan publik, 13,2 persen mengaku sangat puas. Sementara 60,2 persen menjawab puas. Jadi jika ditotal, tingkat kepuasan kata dia ada di angka 73,4 persen di 32 provinsi. Eep menjelaskan, untuk Sumatera dengan 10 provinsi, tingkat kepuasaan ada di angka 67, 2 persen. Selanjutnya, Jawa dengan enam provinsi tingkat kepuasannya 75 persen. “Lebih tinggi dari rata-rata nasional,” katanya.
Selanjutnya, untuk wilayah Indonesia Timur yang terdiri dari 16 provinsi (tidak termasuk Papua) tingkat kepuasan publik mencapai angka 75,8 persen. “Jadi Jokowi kita anggap cukup berhasil memuaskan orang di Indonesia Timur dibandingkan presiden lain,” jelasnya. Namun, Eep menegaskan, itu bertolak belakang dengan penilaian masyarakat terhadap keadaan saat ini. Untuk harga kebutuhan pokok yang makin tinggi dan tidak terjangkau, 92,6 persen menyatakan setuju pernyataan ini. “Harga kebutuhan pokok semakin tinggi dan tidak bisa mereka jangkau. Mereka menganggap keadaan tidak baik-baik saja.Buruk,” beber Eep.
Terkait banyaknya pejabat publik terseret kasus krouspsi dan membuat kehidupan mereka semakin sulit, ada 89,5 persen persen yang setuju dengan hal itu.“Sulit mencari pekerjaan sekarang ini 89,5 persen. Program kesehatan belum merata dan belum menjangkau masyarakat miskin 80,3 persen. Pembangunan infrastruktur berkembang tapi belum merata dan belum bisa memperbaiki hidup mereka 76.6 persen,” ungkapnya. (HS)