2,5 Ton Beras, 744 Liter Minyak Goreng Ludes Terjual di Pasar Murah Dinskop dan UMKM Sultra

HALUANSULTRA.ID – Sejumlah komoditi yang dijual saat pasar murah di Kantor Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), banyak ludes terjual. Berdasarkan data yang diterima awak media ini, realisasi total penjualan selama dua hari 2 – 3 November 2023, Beras sebanyak 2,5 ton, gula pasir 350 kg, terigu 150 kg, minyak goreng 744 liter, bawang merah 375 kg,
bawang putih 225 kg, telur ayam 200 rak dan indomie 50 dos.

“Kegiatan ini sangat membantu. Terbukti masyarakat sekitar Kantor Dinas Koperasi UMKM maupun masyarakat di luar area, berbondong-bondong datang. Masyarakat sangat berterima kasih kepada bapak Gubernur Sultra, atas perintah pelaksanaan pasar murah pengendalian inflasi dengan harga di bawah harga pasar,” kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sultra, Dr La Ode Shalihin, S.Pd, M.Pd, di ruang kerjannya.

Menurutnya, pasar murah ini dilaksanakan dalam rangka menekan inflasi. Hal ini juga sesuai dengan arahan Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revinato, sebagai upaya konkret dalam rangka pengendalian stabilisasi dan harga pangan, demi memastikan bahwa masyarakat bisa terpenuhi kebutuhan strategisnya secara terjangkau. “Alhamdulillah pasar murah bisa membantu. Ada warga yang menyampaikan langsung sangat berharap kegiatan ini bisa dilaksanakan lagi karena sangat membantu,” bebernya.

Pemprov Sultra memang terus menunjukan kinerja baik dalam menekan laju inflasi. Dalam kepemimpinan, Penjabat (Pj) Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto beserta jajaran, pada Oktober 2023, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) berhasil menurunkan laju inflasi menjadi 3,14 persen dari sebelumnya 3,46 persen pada bulan September. Andap meminta kepada seluruh jajaran pemerintah dan pihak terkait, untuk tetap waspada dalam mengendalikan inflasi di daerah. Pj Gubernur Sultra telah menetapkan target, agar angka inflasi Sultra tahun 2023, tidak melebihi inflasi nasional.

Andap mengatakan, langkah-langkah strategis termasuk pengawasan melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), dan peningkatan produksi pangan strategis akan diimplementasikan untuk mencapai tujuan tersebut. Selain itu langkah prioritas lainya yaitu dengan menjaga ketersediaan suplai komoditas pangan, kestabilan harga, kelancaran distribusi, menjaga intensitas bahkan meningkatkan produksi pangan strategis termasuk pokok, serta koordinasi lintas sektoral. “Kita semua harus tetap sigap dalam mengendalikan inflasi di daerah. Semua ini agar masyarakat bisa memenuhi kebutuhannya,” tutupnya. (HS)

Tinggalkan Balasan