Hikafna Craft, Aksesoris Tenunan di Baubau yang Berawal Hobi hingga Ditekuni

HALUANSULTRA.ID – Berbicara soal tenun pasti tak lepas dari berbagai aksesoris menarik. Di Baubau ada salah seorang pembuat aksesoris tenunan khas Buton yang dulunya hanya sekadar hobi kini punya brand sendiri. Ia adalah Hasriyani Bahtiar. Pada 2015 lalu Hasriyani mulai menekuni hobinya itu sehingga membuat brand aksesorisnya sendiri bernama Hikafna Craft. Hikafna Craft telah memproduksi berbagai aksesoris berbahan dasar tenun, seperti bros, kalung, dan syal.

“Saya bikin dalam bentuk syal, kalung, bros dari tenunan, gantungan kunci dan sarung botol. Dalam bentuk handykraf lah yang saya buat,” kata Hasriyani, Jumat, 17 November 2023. Menurutnya, dirinya mulai membuat aksesoris tenunan seperti bros saat anak-anak gadisnya masih balita. Saat itu anak ceweknya menggemaskan untuk dihias dengan aksesoris tenunan.

“Anak saya perempuan semua, jadi bagus dihias rambutnya. Saya minta perca kain dari penjahit yang juga tetangga saya. Habis lanjut lagi saya bikin bros. Kebetulan adik saya waktu itu kerja di Wakatobi, temannya minta dibuatkan,” ujar Hasriyani. Aksesoris tenunan yang dibuat Hasriyani dibandrol dengan harga yang terbilang murah, misalnya saja bros yang dijual mulai Rp5 ribu sampai Rp10 ribu. Untuk tempat tisu dari kain tenun seharga Rp60 ribu.

Aksesoris dari bahan dasar tenun oleh Hikafna Craft.

“Kalau bros itu kebanyakan saya memanfaatkan bahan perca. Kecuali jumlah banyak baru saya pesan di luar. Kalau syal itu saya buat dari bahan sarung. Dari sini bisa buat biaya kuliah anak-anak ku,” beber Hasriyani. Saat ini, katanya, aksesoris yang paling banyak diminati oleh pelanggannya adalah peniti yang biasanya banyak yang order di bulan Oktober karena bertepatan dengan momen hari ulang tahun (HUT) Kota Baubau.

“Karena saya pakainya tidak dilem. Ini semua diikat pakai tasi. Jadi disimpan di mesin cuci mau diapa tetap awet. Penitinya saya sortir, tidak sembarang pakai. Hanya yang tajam yang saya pakai. Harganya Rp5 ribu per biji,” Hasriyani menambahkan.

Ia mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau pernah mempercayakan dirinya membuat tas souvenir dari bahan tikar tanda untuk tamu yang menghadiri festival Keraton Asean yang digelar di Kota Baubau. Kala itu, Hasriyani membuat 200 buah tas souvenir dengan harga Rp100 ribu per pcs. Meski dirinya sempat berhenti, pelanggan tetapnya masih menggunakan aksesoris tenunan buatannya. (ADV/PS)

Tinggalkan Balasan