Program Putera Sampoerna Foundation Sentuh 8 Sekolah Di Kota Kendari

HALUANSULTRA.ID – Putera Sampoerna Foundation (PSF), yayasan yang berfokus untuk mendukung sektor pendidikan di Indonesia memiliki kepedulian besar di Sulawesi Tenggara. Selama 22 tahun, PSF terus memperkuat komitmennya dengan mengadakan berbagai inisiatif pendidikan, guna menjangkau para pendidik dan pelajar di daerah hingga wilayah 3T (Terdepan, Terpencil, Tertinggal) di Indonesia, termasuk di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.

Melalui Program Teacher Learning Centre (TLC) di wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) yang dicanangkan PSF di bawah naungan School Development Outreach (SDO), saat ini telah menyentuh 8 sekolah yang berada di Kota Kendari. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ketua TLC Sultra, Ruslan dalam diskusi program TLC Sultra di SMAN 1 Kendari, Rabu (13/12/2023). Adapun 8 Sekolah tersebut yaitu SMAN 1 Kendari, SMAN 5 Kendari, SMAN 10 Kendari, SMAN 11 Kendari, SMKN 3 Kendari, SMAN 6 Kendari, SMAN 3 Kendari, dan SMAN 4 Kendari. Sementara itu, SMK 14 Kendari dan sekolah lainnya juga akan bermitra dalam waktu dekat. “Sementara semua wilayah Kendari, nanti kedepan ini kita akan perlebar. Tanggal 17 kedepan ini SMA 14 Konawe Selatan (Konsel) akan menyusul diberi pelatihan sekaligus nanti bermitra dengan TLC,” ucap Ruslan.

Ruslan juga mengatakan, TLC membuka ruang untuk pelatihan di semua sekolah yang ada di Sultra. Namun saat ini, pihaknya tengah mengintenskan pelatihan di sekolah yang ada di Kota Kendari.
Setelah wilayah Kendari, TLC Sultra akan bergerak ke wilayah sekitar Kendari dan akan berlanjut hingga ke seluruh wilayah Sultra sebagai bentuk komitmen menjawab tantangan pendidikan di Sultra.

Kata Ruslan, dari target kurang dari seribu peserta dalam 5 series webinar pelatihan TLC, guru yang mengikuti tercatat mencapai 1.500 orang, bahkan ada guru SMP yang ingin mengikuti pelatihan tersebut. Hal tersebut menunjukan antusias guru di Sultra untuk menerapkan implementasi belajar merdeka lebih dalam lagi sangat tinggi.Ia harap, Pemerintah Provinsi (Pemprov) dalam hal ini Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sultra memperhatikan keberlangsungan pemerataan TLC itu. Pasalnya, saat ini masih terbatas dengan sumber daya.

“Sehingga 2024 mendatang, bisa merata di seluruh sekolah yang ada di Sultra. Seleksinya ini lumayan berat, saya tidak bisa katakan bahwa kemarin ada yang mundur dari 170 guru hanya tersaring 36 guru,” ungkapnya. Sementara itu, Ketua Program TLC PSF, Jani Natasari mengatakan bahwa pihaknya bertugas untuk melengkapi Master Theacer (MT) dengan kompetensi untuk menentukan kedudukan pelatihan yang dibutuhkan oleh daerah.

“Kita tidak bisa menjadikan siswa berkualitas jika pendidiknya, lingkungannya belum berubah. TLC hadir untuk menjadi solusi dari masalah tersebut. Caranya dengan melakukan pelatihan dan pendampingan kepada MT atau guru,” ucap Jani. Ia menyebut bahwa program TLC di Sultra telah hadir sejak 2021 untuk memberikan pelayanan pendidikan profesi guru yang berkelanjutan dan terjangkau, sehingga dapat menjadi komunitas belajar yang unggul dan inovatif.

Kata Jani, untuk menghasilkan organisasi yang berkualitas dan kompeten tidaklah instan. Adapun proses yang dilalui di Sultra yaitu perempuan di 2021, pengembangan sistem di 2022, dan penguatan sistem di 2023. Nah 2024, TLC Sultra akan mengimplementasikan program keberlanjutan dan kemandirian dalam menjalankan peran untuk mendukung dunia pendidikan. Sedangkan Kepala SMAN 5 Kendari, Sofyan Masuli, mengatakan sekolahnya masuk dalam program TLC Putra Sampoerna Fondation. “Saya memang ingin guru-guru itu bisa mumpuni dalam memberikan pelajaran kepada siswa, makanya saya arahkan harus ikut program ini,” jelasnya. (HS)

Tinggalkan Balasan