Tutup Pelatihan Pelatih, Kadispora : Support Pj Gubernur Sultra Terhadap Pengembangan Olahraga Sangat Besar

HALUANSULTRA.ID – Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), La Ode Daerah Hidayat, menutup secara resmi kegiatan pelatihan pelatih dalam penerapan IPTEK Olahraga, Sabtu 16 Desember 2023 malam. Dihadapan 70 pelatih, Kadis menginginkan apa yang telah didapatkan selama pelatihan bisa diterapkan kepada seluruh atlet, demi mencapai tujuan peningkatan prestasi terukur dan terencana dengan baik.

Hal ini juga tentu sesuai dengan arahan Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto, untuk terus mendorong kemajuan Sultra dalam berbagai aspek, khususnya bidang olahraga bisa menelorkan atlet handal, bersinar di kancah nasional mau pun internasional. “Dukungan bapak Pj Gubernur kita terhadap pembangunan dan pengembangan olahraga di Sultra sangat besar. Ini peluang sekaligus tantangan bagi elemen olahraga daerah untuk meningkatkan prestasi olahraga,” kata Kadis, di D’Blitz Hotel.

Menurutnya, salah satu hal spesifik yang menjadi dasar pemikiran perlunya dilaksanakan pelatihan IPTEK olahraga, karena hal ini berkaitan dengan kebutuhan atlet secara individual seperti mengetahui kekuatan dan kelemahan atlet itu sendiri, kemudian mengukur keefektifan program latihan, menyediakan sasaran jangka pendek, serta mengevaluasi status kesehatan atlet.

Di samping itu, sport science juga dapat mengevaluasi mental skill atlet, mengidentifikasi kesiapan atlet baik dalam latihan maupun dalam pertandingan, bahkan juga dapat dilihat seorang calon atlet bagus untuk cabang olahraga mana. Disebutkan, bidang-bidang sport science antara lain mencakup ilmu fisiologi yaitu ilmu mekanis, fisik dan biokimia fungsi manusia yang sehat/organ-organ dan sel-sel tubuh yang tersusun bagi atlet binaan.

“Saya ingin sampaikan khusus untuk mental, dalam dunia olahraga hal ini sangat penting. Salah satu aspek penting dari kesehatan mental atlet adalah kemampuan untuk mengatasi tekanan kompetisi. Saat berkompetisi di level tinggi, atlet sering kali menghadapi tekanan besar untuk tampil dengan baik,” katanya.

Para pelatih olahraga yang hadir mengikuti pelatihan IPTEK Olahraga.

Mantan Kasat Pol PP Pemprov Sultra ini mengungkapkan, atlet yang memiliki mental tangguh tentu bisa mengendalikan setiap pertandingan. Alhasil, mereka lebih berpeluang meraih juara. Nah saat ini banyak atlet berprestasi tetapi gugur di tengah proses penyeleksian karena faktor psikologi. Contohnya, atlet tersebut tidak dapat mengontrol emosi, sehingga mudah bertengkar dengan sesama atlet. “Bahkan ada yang kita lihat ribut dengan pelatih, penonton. Ini semua terkait mental,” terangnya.

Pemegang sabuk hitam Dan IV beladiri karate ini menuturkan, pelatih harus bisa memberikan latihan yang benar-benar mampu meningkatkan prestasi pada setiap kejuaraan. “Kita ketahui bersama, keilmuan sport science berkembang dengan sangat pesat dan menghasilkan pemahaman yang sangat komprehensif bagi atlet dalam menampilkan performa terbaiknya,” katanya. “Ajarkan kepada atlet yang terbaik. Setiap atlet merupakan tanggungjawab pelatih, jika salah memberi latihan itu akan berakibat fatal,” jelas pria yang pernah mengikuti kejuaraan dunia karate ini.

Seorang pelatih cabang olahrag, lanjut Kadis, harus mampu mengembangkan diri khususnya mengetahui tentang ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) di bidang olahraga yang disebut sport science (ilmu olahraga). Nah, pembinaan olahraga merupakan sebuah proses berkesinambungan dan terpadu sehingga memerlukan pengelolaan secara profesional.

Selain itu, pembinaan harus dukungan Iiptek yang tepat agar prestasi olahraga dapat mencapai hasil optimal. La Ode Daerah berharap, bisa terbangun sistem dan program yang baik dalam upaya bersama mempersiapkan bibit-bibit baru, dan generasi baru para olahragawan dalam menghadapi kegiatan multi even di masa mendatang. “Saatnya kita bangkit, tunjukkan jika kalian semua para pelatih mampu berbuat. Pelatih yang sukses mereka yang mengerti pola pelatihan,” tutup Kadis. (HS)

Tinggalkan Balasan