Korban Meninggal Ledakan Tungku Smelter PT ITSS Morowali Bertambah jadi 20 Orang

HALUANSULTRA.ID – Korban meninggal dunia akibat kecelakaan kerja ledakan Tungku Smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Morowali bertambah menjadi 20 orang.
Korban yang meninggal adalah pasien yang dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sawerigading, Palopo, Sulawesi Selatan bernama Sahrul (23). “Informasi kemarin begitu, korban yang waktu itu dirujuk ke Palopo yang meninggal,” kata Kapolres Morowali AKBP Suprianto, Senin (1/1/2024). Sahrul dinyatakan meninggal dunia usai menjalani operasi pada bagian kepala dan leher.

Sahrul meninggal dunia di RSUD Sawerigading Palopo Minggu (31/12/2023) sekitar pukul 14.30 Wita. Sebelum dirujuk, korban mengalami pendarahan di kepala dan luka bakar 15 persen. Atas kondisi pasien, RSUD Sawerigading melakukan operasi di bagian kepala. Kondisi korban pun sempat membaik usai menjalani operasi. Namun beberapa lama kemudian, kondisi Sahrul menurun kemudian menghembuskan napas terakhir. Diketahui, Ledakan Tungku Smelter PT ITSS menyebabkan 59 pekerja mengalami luka.

Di hari kejadian, 13 orang tewas. Sebagian pekerja lainnya dilarikan ke klinik dan rumah sakit untuk menjalani perawatan medis. Korban jiwa pun terus bertambah setelah itu. Diketahui jumlah korban meninggal dunia akibat kecelakaan kerja di PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) Morowali terus bertambah. Dilansir dari laman CNN, Tim Humas RSUD Sawerigading Palopo membenarkan korban ledakan tungku smelter nikel PT ITSS yang dirujuk dari RSUD Morowali meninggal dunia setelah dirawat selama enam hari.

“Iya benar pasiennya meninggal dunia. Korban di rawat sekitar 6 hari dan sudah menjalani operasi craniotomy + tracheastomy,” katanya. Pasien dirujuk dari RSUD Morowali ke RSUD Sawerigading Palopo dalam kondisi tidak sadar diri. Dari pemeriksaan ditemukan ada pendarahan di bagian kepala, luka bakar, dan trauma inhalasi.”Dilakukan operasi pada kepala, dan perawatan intensif di ICU. Kondisi sempat membaik pasca operasi. Namun kondisi pasien kembali menurun, akibat trauma inhalasi yang dialami. Sampai akhirnya pasien dinyatakan meninggal siang tadi. Upaya penanganan yg dilakukan oleh tim medis sudah maksimal,” demikian keterangan tim humas RSUD Sawerigading. (HS)

Tinggalkan Balasan