Dukung Ketahanan Pangan, Dinskop dan UMKM Sultra Sulap Pekarangan Kantor jadi Lahan Perkebunan

HALUANSULTRA.ID – Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), menyulap pekarangan menjadi lahan pertanian. Sejumlah tanaman ditanam seperti singkong, jagung, cabai merah dan sejumlah sayuran. Tanaman tersebut bahkan sudah beberapa kali dipanen. Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sultra, Dr. La Ode Muhammad Shalihin, S.Pd, M.Pd mengatakan, instansinya membuat lahan pertanian di kantor sebagai salah satu bentuk mendukung ketahanan pangan yang digaungkan oleh pemerintah. Hal ini juga tentu dapat menekan laju inflasi.

“Sesuai arahan bapak Pj Gubernur Sultra untuk terus berbuat yang terbaik. Di sini kita juga ingin memberi motivasi kepada masyarakat, terutama yang mempunyai lahan kosong agar dimanfaatkan, sehingga bisa menjadi lahan produktif,” ucap Kadis Shalihin di ruang kerjannya.

Shalihin menjelaskan, penanaman sayuran di pekarangan kantor atau rumah sangat membantu, warga tentu tidak lagi terlalu ketergantungan dengan suplai di pasar. Menurutnya, mengurangi ketergantungan pasar itu penting, untuk mengantisipasi terjadinya kekurangan pasokan. Termasuk untuk mengantisipasi harga melambung tinggi, dimana masyarakat sudah siap karena memiliki stok kebutuhan pribadi yang cukup.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sultra, Dr. La Ode Muhammad Shalihin, S.Pd, M.Pd memperlihatkan tanaman singkong yang tumbuh subur.

Pemilik doktor bidang pendidikan ini menjelaskan, proses pembuatan kebun telah dimulai sejak 2023 lalu. Ide ini muncul karena banyak keluhan soal inflasi, cabe mahal, sayur mahal. Apalagi ada halaman belakang kantor sangat luas, tidak terpakai. Menurutnya, dari pada ditumbuhi rumput, mending ditanami tumbuhan bermanfaat. Selain sayuran, jagung dan ubi, ada juga bak penampungan air dimodifikasi menjadi kolam ikan air tawar seperti lele dan nila.

“Jadi semua ini ini dikerjakan bersama-sama oleh pagawai Dinas Koperasi dan UMKM Sultra. Setiap sub bagian instansi tersebut bertanggung jawab terhadap pemeliharaan satu petak lahan untuk ditanami. Ada juga yang bawa bibit, pemeliharaan. Ini dilakukan setiap seminggu sekali di program Jumat Bersih,” ungkap Shalihin.

Memasuki bulan kedua sejak persemaian, sebagian hasil kebun tersebut kini bisa dinikmati pegawai setempat. Para pegawai sudah bisa memanen ratusan bibit ikan lele dan ikan yang dipelihara di bak penampungan. “Ada yang bawa pulang lele. Sayur juga dan semua bisa ambil gratis,” terangnya.

Kadis menambahkan, kegiatan menanam dan bersih-bersih di area kebun mini dilakukan pegawai setempat setiap seminggu sekali saat program Jumat Bersih. “Kalau di Dinskop dan UMKM sekrang terdapat tiga program tambahan disamping program prioritas Dinas Koperasi dan UMKM Sultra di tahun 2024. Tiga program itu adalah Jumat Bersih, Jumat Sehat dan Jumat Taqwa,” tutupnya. (HS)

Tinggalkan Balasan