HALUANSULTRA.ID- Pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Angket Haji 2024 di DPR RI sedang ramai dibicarakan. Itu setelah munculnya selentingan kabar kurang sedap dan komentar-komentar pedas. Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah pun ikut angkat bicara. Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti meminta agar pembentukan Pansus Angket Haji 2024 di DPR RI bukan untuk kepentingan rivalitas politik semata.
“Pelaksanaan hak angket hendaknya diletakkan dalam kepentingan untuk memperbaiki pelaksanaan dan pelayanan haji. Bukan untuk kepentingan atau rivalitas politik perseorangan,” kata Mu’ti dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Senin. Menurutnya, sejauh ini, dia memandang pelaksanaan Haji Tahun 1445 Hijriah atau 2024 yang diselenggarakan pemerintah berjalan baik dengan sejumlah capaian dan perbaikan yang berhasil ditorehkan.
“Saya mengikuti pemberitaan media, pelaksanaan haji tahun ini lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya,” katanya dikutip dari Republika.co.id. Meski pembentukan Pansus Haji 2024 menuai pro dan kontra, menurutnya itu adalah hak konstitusi dari DPR sebagai bagian fungsi pengawasan terhadap pemerintahan.
Wakil Ketua DPR RI sekaligus Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar memastikan bahwa pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Angket Haji 2024 tidak ada urusan dengan PKB ataupun Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Gus Muhaimin menegaskan itu guna membantah pernyataan Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf yang menuding urusan Pansus Angket Haji 2024 untuk menyerang PBNU. Dia menegaskan bahwa Pansus Angket Haji 2024 digulirkan oleh Komisi VIII DPR untuk menyelidiki dugaan penyelewengan visa haji Pada Minggu (28/7).
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf mengatakan pihaknya bertanya-tanya mengenai bergulirnya Panitia Khusus (Pansus) Angket Haji 2024, sehingga ia berpendapat tidak ada alasan kuat untuk pembentukannya. Yahya berpendapat keputusan keberadaan Pansus Angket Haji DPR RI terkait pelaksanaan penyelenggaraan ibadah haji 2024 memiliki keterkaitan dengan posisi adiknya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas serta masalah lain yang sebetulnya tidak terkait dengan ibadah haji.(HS)