HALUANSULTRA.ID – Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga RI, Dr. Surono S.Pd.,M.Pd, menawarkan ke Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi bersama Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Sulawesi Tenggara (Sultra), untuk menggelar pelatihan pelatih wasit/hakim cabang olahraga tinju, persiapan menghadapi Prakualifikasi Pekan Olahraga Nasional (Pra Popnas) yang akan bergulir akhir November 2024 di Kota Kendari.
“Di Sultra kan hanya ada satu wasit nasional, untuk itu Kemenpora akan membuat pelatihan wasit nasional tinju di Kota Kendari pesertanya bisa diambil dari seluruh kabupaten dan kota se Sultra. Kita ingin meningkatkan linsensi wasit lokal dari daerah ke nasional,” ujar Dr Surono di Swisbell Hotel Kendari.
Kata dia, untuk menggelar pelatihan tinju memerlukan sekitar 20 peserta. Nah, hal itu harus dipenuhi. Dan, pelaksanaan Pra Popnas ini menjadi momentum bagi para wasit tinju/hakim lokal Sultra untuk makin mengembangkan karier mereka hingga tingkat nasional.
“Mereka-mereka akan diuji dari PB Pertina. Kalau kompeten tentu bisa memimpin pertandingan Pra Popnas. Saya menginginkan digelar sebelum Pra Popnas. Pelatihan wasit cabor tinju bertujuan agar Sultra tidak tertinggal dengan daerah lain, dalam membentuk SDM wasit khususnya cabor tinju,” katanya.
Menyikapi hal tersebut, Kadispora Sultra, La Ode Daerah Hidayat, menyambut positif. Meski begitu, hal tersebut tentu akan dikoordinasikan bersama Pertina Sultra untuk menentukan siapa saja peserta yang bisa ikut. “Nanti kita bicarakan bersama,” ucapnya, singkat.
Di tempat yang sama, Tehnical Delegate Cabor Tinju asal NTT, Elizabet, mengapresiasi usulan dari Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora. Namun, untuk meningkatkan lisensi wasit lokal di Sultra menuju tingkat nasional tidak semudah membalikan telapak tangan. Pertama soal kuota, Pertina harus memastikan peserta apakah bisa memenuhi atau tidak. Kedua soal waktu yang sangat mepet.
Untuk menjadi wasit tinju, lanjut dia, seseorang harus memiliki pengalaman sebagai wasit dan mengadili pertandingan tinju, serta mengikuti pelatihan wasit. “Usulan saya, kalau bisa pelatihan ini digelar nanti setelah Pra Popnas dan untuk se Sulawesi.
Kenapa ? karena bukan hanya Sultra yang kekurangan, Sulbar itu belum punya wasit tinju lisensi nasional, gorontalo juga kosong. Lalu Sulteng itu hanya satu wasit, Manado juga. “Tidak mudah memimpin pertandingan tinju. Kalau salah sedikit rawan bentrok. Makanya, untuk meraih lisensi itu tidak langsung begitu saja, ada proses,” katanya.
Elizabeth juga menyarankan untuk wasit Pra Popnas Tinju bisa diambil dari tujuh daerah yang penjadi peserta seperti Jatim, Kaltim, NTB, Sulsel yang memiliki stok wasit lisensi nasional. “Mereka daerah yang masuk zona bersama Sultra, stok wasit banyak,” tutupnya.
Hal senada juga diungkapkan pelatih tinjuu Sultra Dedi Mushari. Kata dia, pelatihan wasit sangat disambut positif. Hanya saja waktu yang ada sangat terbatas karena Pra Popnas akan segera bergulir November 2024. “Pelatihan wasit ini sekitar satu minggu. Lalu kami juga tentu harus bersurat ke PB Pertina, banyak hal yang harus kami persiapkan. Coba sekitar 2 bulan sebelum Pra Popnas itu pasti bisa. Tapi kami akan lihat sikon,” jelasnya.
Dedi pun menginginkan agar pelaksanaan pelatihan wasit bisa digelar setelah Pra Popnas. “Apa yang diinginkan pak Deputi sangat luar biasa dan kami terima. Semua akan kita masukan sebagai program utama untuk dilaporkan ke PB Pertina,” tandasnya. (HS)