Rasakan Kenikmatan di Setiap Gigitan Gula Kelapa

BAUBAU, HALUANSULTRA.ID – Kota Baubau terletak di Sulawesi Tenggara (Sultra), dan mempunyai beragam destinasi alam yang sungguh memukau. Tak hanya tujuan wisatanya saja, terdapat aneka ragam oleh-oleh khas daerah ini yang tak boleh dilewatkan. Salah satu buah tangan yang dapat dipilih wisatawan adalah gula kelapa dengan bentuk dan rasa yang unik.

Gola Kaluku alias gula kelapa, memang masih menjadi kuliner andalan Kota Baubau. Jika berkunjung ke daerah yang terkenal memiliki benteng terluas di dunia yakni Benteng Keraton Buton ini, gula kelapa merupakan oleh-oleh yang khas dan memikat.

Gula kelapa terbuat dari gula aren, daging kelapa, dan beras ketan. Ini adalah oleh-oleh manis lainnya yang dapat bertahan lama, cocok untuk dibawa pulang sebagai buah tangan. Gula ini dibungkus dengan kulit jagung yang memperkuat rasa autentiknya.

Untuk menemukan gula kelapa, pengunjung tak perlu susah-susah mencari pusat penjualan oleh-oleh itu. Sebab, begitu banyak pedagang menjajakan penganan dari gula dan kelapa itu. Cukup ke pelabuhan, maka pedagang asongan akan menghampiri dan menawarkan dagangannya. Jika ingin membeli dalam jumlah besar, produsen terbesarnya ada di jembatan batu, kurang lebih 500 meter dari Pelabuhan Murhum Baubau.

Di sana pedagang berbanjar menjual gula kelapa. Bahkan mereka sudah menyiapkan kardus berbagai ukuran jika mau langsung dipaketkan. Dari segi harga, kuliner khas itu terbilang masih sangat terjangkau. 20 ribu saja sudah dapat seikat isi 8 hingga 10 biji. Sementara dari segi rasa juga dijamin sangat legit.

“Jangan bilang dari Baubau kalau gak bawa pulang gula kelapa, begitu prinsipnya orang yang ke Baubau. Kalau ada kapal Pelni masuk, maka kios-kios pedagang gula kelapa akan ramai. Karena spek oleholeh paling pas-lah ini gula kelapa. Mudah didapat, mudah dibawah dan murah juga,” ungkap Maharani, salah seorang penjual gula kelapa di Kota Baubau.

Selain dari Baubau, gula kelapa juga banyak di produksi dari Kabaena, salah satu pulau yang terletak di Kabupaten Bombana. Deris salah seorang warga kabaena mengatakan, proses pembuatan jajanan satu ini terbilang cukup rumit dan membutuhkan keahlian khusus. Biasanya pembuat makanan khas Kabaena ini adalah orang-orang yang sudah dilatih.

Untuk teksturnya sendiri, gula lapa memiliki berbagai tekstur yaitu keras padat, dan legit yang dapat diketahui berdasarkan jenis gula aren yang digunakan. Jika gula aren tersebut pada proses pengolahannya menggunakan cairan penjernih air enau mentah, maka hasil gula kelapa pasti akan keras padat, namun jika tidak, maka hasilnya akan lembek.

Kata dia, masyarakat di pulau Kabaena dikenal sangat ahli dalam membuat gula kelapa. Bahan-bahannya terdiri dari daging kelapa, gula aren, dan beras ketan. Ketiga bahan tersebut diolah sedemikian rupa hingga menghasilkan adonan yang legit dengan tingkat kekenyalan yang cukup padat.

Racikan adonan yang sudah masak berwarna merah kecoklatan kemudian dibungkus dengan lembaran kulit jagung, sebuah bentuk kemasan yang masih sangat tradisional. Kemudian, diikat rapat dengan menggunakan tali, tiga ikatan atas-tengah-bawah. Setelah jadi, ukurannya hanya hanya sebesar dua bola pimpong.

Mengenai rasa, jajanan yang satu ini aslinya jangan ditanya. Rasa manisnya unik, dari cita rasa asli gula aren Pulau Kabaena. “Kalau gula kelapa Kabaena itu banyak di bawa ke Baubau menggunakan kapal kayu. Gula kepala ini dipasok ke Kota Kota Baubau, Buton, dan sekitarnya,” tutupnya. (HS)

Tinggalkan Balasan