brwonte
bagea werk mete

Pelesir ke Sultra, Oleh-olehnya Wajib Kain Tenun Masalili

HALUANSULTRA.ID – Salah satu yang wajib masuk dalam daftar cendramata saat mengunjungi Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) adalah tenun Masalili. Produk lokal yang sudah tersohor di mancanegara. Tenun Masalili merupakan kerajinan tangan khas suku Muna. Tenun ini merupakan kain yang dipintal secara tradisional. Motifnya sangat beragam dan bahan dasar pewarnanya bersumber dari alam.

Sentra tenun Masalili terdapat di desa Masalili, Kecamatan Kontunaga, Kabupaten Muna. Di sentranya terdapat ratusan penenun dengan puluhan usaha rumahan. Produknya dijajakan dengan cara dipajang di rumah yang dijadikan sentra pengrajin.

Sentra Tenun Masalili kini sudah menjadi desa wisata. Di Desa wisata ini terdapat beberapa pengrajin tenun yang menjajakan produknya dengan ramah. Tidak saja berbelanja, pengunjung juga dapat melihat langsung cara pembuatan tenun oleh penenun tradisional. Untuk pewarnaan, beberapa jenis tanaman yang digunakan untuk membuat pewarna alami seperti daun mangga, kulit mahoni, hingga kayu secang.

Kalau daun mangga, menggunakan daun setengah tua, direbus selama 3 jam. Setelah disaring, benang yang sudah diikat direndam ke dalam cairan pewarna alami, kemudian diikat namanya di-siksasi, itu teknik tradisional supaya tidak mudah luntur warnanya.

“Ya meskipun harus dilepas dengan mahal, para perajin tetap pertahankan penggunaan warna alami dalam setiap hasil tenunan, karena berprinsip kualitas mesti tetap nomor wahid,” bebernya.

Kain tenun Masalili dibandrol dengan harga Rp600.000 sampai Rp2 juta untuk produk berkualitas. Selain itu, juga terdapat produk siap pakai seperti kampurui, kemeja tenun maupun kebaya tenun. Ada pula beberapa cenderamata lainnya berbahan tenun Masalili.

Tenun Masalili sudah di pasarkan diberbagai gerai nasional. Salah satunya di pusat Tenun Indonesia, Jakarta. Untuk promosinya sendiri sudah sampai mancanegara seperti Rusia dan Perancis. Tenun ini juga bahkan sudah pernah dikenakan oleh Presiden RI, Joko Widodo. Ini membuktikan kualitasnya yang tidak diragukan lagi.

Sitti Erni, salah satu pengusaha tenun Masalili mengatakan, permintaan produknya saat ini semakin tinggi. Paling banyak dipesan oleh wisatawan sebagai cenderamata. Umumnya produknya yang paling laris ialah kampurui dan kemeja berbahan tenun. “Ada juga permintaan di Jakarta, tapi biasanya kami sesuaikan kemampuan produksi,” jelasnya.

Tenun Masalili kini sudah menjadi produk unggulan daerah. Bahkan menjadi ikon saat promosi di berbagai iven nasional. Seperti saat ditampilkan di festival budaya di Semarang, belum lama ini. (HS)

Tinggalkan Balasan