Jemaah Haji Sultra Dilarang Bawa Air Zamzam ke Pesawat, Koper akan Dibongkar Paksa

HALUANSULTRA.ID – Kakanwil Kemenag Sultra, H. Muhamad Saleh yang juga selaku Tim Monev Haji Indonesia Tahun 1446 H/2025 M, mengimbau jemaah haji asal Sulawesi Tenggara terkait barang bawaan jemaah, tidak lebih dari 32 kg. Ia mengingatkan, jemaah haji yang akan pulang ke Tanah Air agar tidak membawa air zamzam ke dalam koper bagasi. Sebab, petugas berwenang akan membongkar paksa koper dan mengeluarkan air zamzam.

“Jelang kepulangan jemaah haji Sultra ke Tanah Air, saya ingatkan jemaah haji yang biasanya melapisi air zamzam dengan lakban atau lainnya dengan harapan lolos dan tidak diketahui. Namun, upaya ini akan sia-sia karena mesin peminday X-Ray akan dengan mudah mengenali cairan dalam koper,” ujar Kakanwil.

Jemaah haji Sultra tergabung dalam kloter 31, 33, 35, 36, 38 dan 39 melalui Debarkasi Makassar. Jamaah dijadwalkan akan mulai tiba di Tanah Air pada tanggal 3-10 Juli 2025.

“Jika ditemukan air zamzam, maka koper bagasi akan dibongkar paksa untuk dikeluarkan. Jemaah jangan nekat membawa air zamzam dalam koper bagasi,” ungkap Saleh, dilansir dari laman resmi Kemenag, Kamis 19 Juni 2025.

Saleh menyebut, jemaah haji akan memperoleh 5 liter air zamzam yang akan dibagikan saat tiba di asrama haji. Sehingga, jemaah tidak perlu membawa air zamzam dari Arab Saudi.

“Setiap jemaah sudah mendapatkan jatah 5 liter air zamzam yang bisa diambil di asrama haji. Jemaah tidak perlu repot membawanya dari Arab Saudi,” tegasnya.

Saleh meminta jemaah agar mematuhi aturan ini demi keamanan dan kenyamanan jemaah haji dan mengimbau kepada para petugas untuk senantiasa mengingatkan jemaah haji terkait hal tersebut.

Selain air zamzam, Saleh juga mengingatkan jemaah haji agar tidak membawa barang-barang terlarang lainnya ke dalam kabin, seperti payung, kabel rol, benda tajam, cairan lebih dari 100 ml, serta barang-barang yang mudah meledak atau terbakar.

Barang-barang tersebut, kata Saleh, dikategorikan sebagai barang yang dapat mengganggu keselamatan atau kenyamanan penerbangan. “Jika ditemukan membawa barang terlarang saat pemeriksaan akhir, jemaah akan diminta untuk mengeluarkannya, bahkan tidak menutup kemungkinan barang tersebut disita petugas bandara,” tegasnya.

Saleh berharap, jemaah haji Sultra dapat mematuhi ketentuan yang telah ditetapkan agar jemaah kembali ke Tanah Air dan daerahnya masing-masing dengan nyaman tanpa hambatan di pintu pemeriksaan keamanan bandara.

Saleh juga meminta jemaah haji untuk tetap menjaga kesehatan, mengingat perjalanan pulang membutuhkan waktu yang panjang. “Mari kita doakan agar seluruh jemaah haji Sulta memperoleh haji yang mabrur dan kemabruran jemaah hajinya dapat membawa daerah Sultra menjadi baldatun thayibatun wa Rabbun ghafur,” tuturnya.

Muhamad Saleh juga mengapresiasi kinerja serta dedikasi para petugas haji dan tenaga kesehatan yang tak kenal lelah, sepenuh hati memberikan pelayan terbaik kepada jemaah haji mulai dari tanah air, sampai ditanah suci.

Saleh melanjutkan, di balik kelancaran operasional ibadah haji 2025, ada ribuan petugas haji Indonesia yang bekerja tanpa lelah, siang dan malam, di tengah teriknya cuaca Arab Saudi. Bekerja dalam senyap, namun manfaatnya dirasakan oleh ratusan ribu jemaah.

Karena kegigihan dan kerja keras para petugas haji dan tenaga kesehatan ini, jemaah haji pun memberikan beragam testimoni positif kepada para petugas yang dengan tulus dan tak kenal lelah melayani, sehingga jemaah haji Indonesia dapat melaksanakan ibadah haji dengan lancar dan tertib.

“Terimakasih atas dedikasi para petugas haji dan tim kesehatan yang telah memberikan layanan bahkan door to door kepada jemaah haji kita. Ini akan terus berlangsung, Insya Allah hingga jemaah haji kita kembali ke Tanah Air dan daerahnya masing-masing dengan selamat,” pungkasnya. (HS)

Tinggalkan Balasan