HALUANSULTRA.ID — Aktifitas muat-bongkar ore nikel di lokasi jetty milik PT Kurnia Mining Resources (KMR) di Kecamatan Batu Putih Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) ricuh Kamis (2/12/2021). Seorang diduga anggota Marinir Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) inisial B yang berada di lokasi dikeroyok oleh beberapa warga.
Video insiden pengeroyokan seorang diduga anggota TNI AL beredar luas di media sosial. B tampak menjadi bulan-bulanan di lokasi kejadian disaat proses muat-bongkar ore ke tongkang sedang berlangsung.
Dalam video berdurasi 0,32 detik itu, sang anggota tampak tersungkur ke tanah setelah mendapat bogem dari sejumlah massa. Saat terjatuh ke tanah, beberapa tendangan tampak mendarat ke sekujur tubuhnya hingga terlihat tidak bergerak lagi.
Saksi mata di lokasi kejadian yang namanya minta diinisialkan yakni A mengungkapkan, sejumlah massa tampak membawa senjata tajam jenis parang dan beberapa diantaranya memegang sepotong balok. Kapolsek Batu Putih, Iptu Julius Pulung yang coba dikonfirmasi oleh awak media pasca pengeroyokan itu berlangsung tidak mengangkat telpon.
Babinsa Batu Putih, Risal yang dikonfirmasi via selular membenarkan terkait adanya aksi pengeroyokan tersebut. Awalnya ia mendapat laporan jika ada aksi penahanan tongkang yang sandar di jetty PT. PT Kurnia Mining Resources (KMR) dan kendaraan hauling yang sementara beraktifitas.
Ia sempat menenangkan salah seorang sopir kendaraan yang disebut berinisial R yang memiliki kedekatan kekeluargaan dengan pihak perusahaan terkait. Saat itu sang sopir menyampaikan hanya akan ke luar lokasi. Akan tetapi, rupanya mereka kembali lagi membawa beberapa orang anggota untuk mencari marinir tersebut. “Saat itu pak B sementara makan di samping eksavator. Tiba-tiba sopir tadi datang bawa massa dan teriak-teriak mencari pak B,” bebernya, Jum’at (3/12/2021).
Situasi pun memanas disaat keduanya bertemu. Pria diduga anggota TNI AL tersebut diburu massa dan sempat dilempari batu sebanyak dua kali hingga terjatuh. Disaat tersungkur, beberapa pukulan dan tendangan mendarat di tubuhnya. “Saat itu baru saya tahu kalau dia anggota dan saya pun melerai massa. Saat pingsan, saya tidak tahu pak B dibawa ke mana karena saya masih di lokasi (jetty),” ujarnya.
Dirinya menyampaikan belum melakukan pelaporan ke pimpinannya karena menunggu respon dari pihak TNI AL dan laporan pengaduan korban atau perusahaan ke pihak kepolisian. Informasi yang dirangkum dari berbagai sumber, B diketahui mengantongi surat tugas dari PT Kurnia Teknik Jayatama (KTJ). Penghentian aktifitas hauling bermula dari pemindahan kargo PT KTJ ke jetty PT KMR tanpa sepengetahuan perusahaan.
Saat itu, kedua pihak bersepakat agar setiap pengisian harus melakukan konfirmasi ke PT KTJ. Akan tetapi, dalam beberapa kali pengiriman rupanya tidak ada pemberi tahuan ke PT KTJ. Perusahaan geram dan mengarahkan B agar menghentikan aktifitas muat-bongkar tersebut. Kericuhan pun terjadi.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada laporan resmi dari pihak kepolisian. Namun berdasarkan informasi terkini, jajaran Polres Kolut dikabarkan telah berada di lokasi. (rus)