Buku Nur Alam “Dipaksa Salah Divonis Kalah” Resmi Dilaunching, Radan : Semoga Bisa jadi Pelajaran

HALUANSULTRA.ID, KENDARI – Buku berjudul Memoar Nur Alam Gubernur yang Dipenjarakan ‘Dipaksa Salah Divonis Kalah’ resmi dibedah, Senin (07/03/22) di Claro Hotel Kendari. Buku ini dibedah oleh Hamdan Zoelva (Ketua MK 2013-2015), M Arif Setiawan (Ahli Hukum Pidana) dan Margarito Kamis (Ahli Hukum Tata Negara) dan dimoderatori oleh Ari Junaedi.

Putra Nur Alam, Radhan Algindo, membeberkan isi buku tersebut secara umum. Menurut dia, buku ini menceritakan pengalaman sang ayah selama menjalani proses hukum di Indonesia, divonis hingga menjalani masa tahanan.

“Ini soal fakta hukum yang dijalani ayah saya, yang menurut kami agak absurd dan faktanya seperti itu. Melalui buku ini bisa sedikit berbicara tentang kejiwaan dan psikis bapak selama berada balik jeruji,” katanya di sela-sela acara.

“Kita berharap buku ini bisa menjadi pelajaran buat kita semua dan masyarakat bisa menilai bahwa seperti ini fakta hukum kita,” sambung Radhan.

Ia juga menyebutkan, poin-poin buku tersebut adalah memberi wawasan kepada pembaca tentang perjalanan dan fakta hukumnya kasus Nur Alam. “Orang-orang bisa menyimpulkan seperti ini wajah sistem hukum kita,” tukas Ketua AMPI Sultra ini.

Sementara itu, Penulis Buku Naeema Herawati mengatakan dirinya melihat ketidakadilan yang dialami oleh Nur Alam. “Saya sebagai penulis jadi sadar bahwa penjara bukan untuk semua orang bersalah begitupun yang di luar sana tidak semua mereka tidak bersalah,” kata mantan Wartawati ini.

Menurutnya, banyak karancuan dalam proses hukum yang dijalani Nur Alam ini.
“Nah saat kenyataan dihadapkan dengan kita, kemudian kita tidak bisa cerna dengan logika maka kita hanya bisa melihat dengan ilmu spiritual. Kita benar bisa disalahkan dan itulah yang kami lihat,”terang Hera.

Reporter : Rahmat R.

Tinggalkan Balasan