HALUANSULTRA.ID, KENDARI – Demo mahasiswa menuntut pencabutan IUP PT GKP yang beroperasi di Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) berlangsung ricuh, Senin (14/3/2022). Ratusan mahasiswa tergabung dalam Keluarga besar Kampus Se Sulawesi Tenggara (Sultra) telibat bentrok dengan anggota Satuan Polisi Pamong Prama (Satpol PP), tepat di Pintu Gerbang Kantor Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra).
Dari pantauan Haluansultra.id, mahasiswa ingin masuk ke Kantor Gubernur. Namun terjadi adu mulut dan saling dorong dengan petugas Pol PP. Bahkan terlihat, anggota Polisi Pamong Praja berusaha mengejar sejumlah mahasiswa yang bentrok. Lemparan batu juga terlihat saat kericuhan.
Sebelumnya, ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Besar Kampus se Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan aksi unjukrasa di depan Kantor Gubernur Sultra. Aksi damai tersebut menuntut pencabutan Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Konkep.
Ketua BEM UMK, Karno mengungkapkan, Konawe Kepulauan (Konkep) tak lagi tenang dan damai setelah perusahaan tambang masuk. Warga hidup diselimuti kekhawatiran akan lahan dan alam mereka yang rusak akibat pengolahan tambang PT GKP. Bukan hanya itu, warga juga takut bakal dicari aparat kepolisian karena menolak tambang tersebut.
“Konkep itu pulau kecil. Kami mendesak pemerintah provinsi segera meminta kepada pusat agar mencabut IUP di Konkep yang tidak sesuai dengan UU No 1 Tahun 2014 JO UU No 27 tahun 2007 tentang pengolahan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil dan peraturan daerah Provinsi Sultra,”ujar Karno saat orasi, Senin (14/3/2022).
Dia mendesak pemerintah provinsi juga segera melakukan evaluasi terhadap peraturan daerah Konkep yang tidak sesuai dengan UU. “Jangan biarkan warga menderita,” tegasnya.
Reporter : Krismawan