Sambal Gami Si Mantan Khas Kendari, Sensasi Makan Di Atas Cobek Panas, Jadi Incaran Pencinta Kuliner

HALUANSULTRA.ID, KENDARI – Bagi sejumlah kalangan, sambal memang kerap menjadi salah satu pelengkap makanan yang tidak bisa lepas dari lidah masyarakat. Rasa pedasnya selalu dicari, dan juga sebagai penyempurna cita rasa dan sensasi kuliner bahkan juga tak jarang dapat menambah dan menggugah selera makan.

Di Kota Kendari Sulawesi Tenggara, ada sambal heboh yang membuat orang rela antri untuk mencobanya. Sambal itu adalah sambal gami. Rasanya nikmat saat mencicipi. Resto ini pun punya cara memasak yang unik, yaitu diletakkan di atas cobek tanah liat panas, lalu ditumis menggunakan kompor. Dan yang bikin menarik itu adalah cara memakannya yaitu di atas cobek yang masih panas.

Ayam goreng bersama cah kangkung di RM Sambal Gami Si Mantan.

Kuliner Sambal Gami ini terletak di Jl. Edi Sabar dan Jl. Martandu Kota Kendari. Lokasinya yang strategis membuat rumah makan tersebut mudah ditemui. Sambal Gami kini merupakan salah satu tempat makan, yang menjadi incaran para pecinta kuliner di Kota Kendari. Tempatnya, nyaman dan luas.

Apalagi harga yang relatif murah, berkisar Rp. 15.000 hingga Rp. 50.000 saja, pengunjung sudah bisa merasakan beragam olahan menu yang ditawarkan. Rasanya yang gurih dengan aroma sambal yang khas dibakar di atas cobek, serta harga yang terjangkau membuat warung makan ini selalu diserbu pembeli.

Proses menggoreng ayam goreng Sambal Gami di Atas Cobek Panas

Sajian Sambal Gami dihidangkan bersama potongan ayam, kol, tempe, dan lauk sesuai request. Pilihan menunya banyak sekali. Ada ayam, ikan, seafood, dan sayur mayur segar. Disamping itu, tempat ini juga pengunjung bisa mencicipi es teler dan beberapa menu hidangan penutup lainnya. Untuk tingkat kepedasan sambalnya, kita bisa request level sedang, pedas, atau pedas sekali. Untuk menyantapnya, bisa memilih duduk karena lokasi sangat luas.

Salah seorang pengunjung, Ditya, mengakui rasa dari olahan menu dan sensasi sambalnya memang menggugah selerah. Terlebih, dinikmati saat masih dalam keadaan hangat bersama orang-orang terkasih.”Rasa sambalnya enak sih, bikin makan jadi lebih nikmat. Menunya juga banyak pilihannya, mulai dari lauknya, sayurnya, sama menu-menu tambahan lainnya. Senang dan puas kalau makan di sini,” ungkap Ditya kepada Haluansultra.id usai melahap makanannya.

Cah Kangkung di RM Sambal Gami Si Mantan.

Beroperasi sekitar 6 bulan lalu, Sambal Gami si Mantan terus diserbu pengunjung. Menyantap sambal gami yang masih fresh bersama dengan seporsi nasi panas terasa nikmat dan badan pun ikut berkeringat. “Banyak varian lauk yang bisa kita pilih untuk menemani sambal gami. Kalo kesini ya harap sabar mengantri ya karena pembelinya ramai,” sambung, Ditya.

Andin, salah satu karyawan Sambal Gami si Mantan mengatakan, sejak awal membuka usaha, banyak tantangan. Namun terus tumbuh secara perlahan. Tak harus ramai, yang penting ada masyarakat yang mau menerima rasa masakannya, itu sudah sangat memuaskan. Namun, ekspektasi itu justru tidak ada apa-apanya. Nampaknya, sejak hari pertama hingga hari saat ini, warung Sambal Gami selalu ramai, bahkan sampai pengunjung sampai antre.

Teh dingin disajikan untuk pengunjung di RM Sambal Gami Si Mantan.

“Ini benar-benar jauh dari apa yang kami bayangkan. Pembeli ramai dan banyak komentar soal rasanya yang gurih. Kenapa ? Karena cara penyajian yang kami berikan itu unik yah, cara masaknya juga sedikit berbeda dari rumah makan yang lain, dan sambal gami juga memang belum ada di Kota Kendari. Jadi ini beberapa yang menjadi ketertarikan bagi masyarakat untuk datang berkunjung ke sini,” ujarnya.

Membuka usaha di tengah-tengah kondisi ekonomi dan pandemi yang memporak porandakan negeri dan menjamurnya usaha baru memang bukan sesuatu yang mudah. Tapi, bagi pengelola usaha makanan ini, hal tersebut adalah tantangan sebagai seorang pebisnis yang handal. “Namanya bisnis pasti ada naik turunnya, tapi kalau di rata-ratakan itu sekitar Rp 100 juta perbulannya. Marketingnya juga sangat perlu diperhatikan, supaya bisnis bisa lancar dan mudah-mudahan eksis terus,” kata dia.

Memanfaatkan ketersediaan media sosial sebagai media promosi adalah salah satu jalan yang ditempuh pengelola. Menurut andin, kondisi dan kemajuan teknologi hari ini juga sangat berpengaruh terhadap eksistensi usaha di kalangan masyarakat. Olehnya itu besar harapannya kedepan, usahanya yang mereka kelola bisa tetap eksis dan berkontribusi sebagai bagian dari UMKM di Bumi Anoa.

“Sekarangkan sudah jamannya medsos, jadi kebanyakan usaha-usaha di luar sana juga ketika ingin mengiklankan usahanya pasti memanfaatkan media sosial. Karena selain lebih banyak yang tau, informasinya juga lebih cepat sampai kepada calon konsumen,” pungkasnya. (ADV)

Tinggalkan Balasan