Manjakan Lidah dengan Bubur dan Soto Ayam Jalan Badak Anduonuhu Kendari, Rasanya Sedap

HALUANSULTRA.ID, KENDARI – Bubur ayam sudah ada puluhan tahun ada di Kota Kendari. Salah satunya bubur ayam, Waroeng Bandung. Semangkuk bubur ayam hangat semakin enak disantap dengan telur dan bumbu berkuah. Berlokasi di Kampung Bugis, Jalan Badak, Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia, Waroeng Bandung siap memanjakan lidah foodies dengan bubur lembut yang gurih. Bubur di sini terbilang sederhana namun jadi favorit banyak orang karena rasanya yang klasik namun sedap.

Berawal dari kegemaran akan masakan asal kampung halaman, Marsha, pemilik Waroeng Bandung eksis menekuni dan mengolah usaha kuliner yang menyajikan beragam makanan khas Kota Kembang (Bandung) di Kota Kendari. Ada 3 menu andalan diantaranya bubur ayam, lontong kari ayam, dan juga soto ayam.

Bubur Ayam

Olahan kuah santan yang dipadukan dengan beragam rempah sehingga menjadi kuah kari memang tidak pernah gagal, memanjakan lidah para penikmatnya. Karena rasanya sedap di lidah, kuliner Marsha tetap eksis ditengah merebaknya sajian kuliner modern di Kendari.

“Untuk bubur ayam Bandung sendiri sudah sejak tahun 2000, awalnya bertempat di Kendari Beach, sekitaran Kampus Indotec. Waktu masih jualan di sana, paling banyak pelanggannya orang China dan Anggota Polres. Sempat balik dulu ke Bandung tahun 2003, dan kembali ke Kendari lagi di 2004 di Jalan Budi Utomo dekat SMK 3, lalu pindah lagi ke Perumahan Mahkota Hijau Anduonohu,” kata Marsha, saat ditemui wartawan Haluansultra.id.

Kemudian, lanjut Marsha, saat sang ayah pun kuliah S2 di Jogja, ia pun bersama keluarga kembi ke Bandung. Lalu, kembali ke Kendari dan mulai jualan di tahun 2019 depan HBM Square sampai pandemi covid-19. “Waroeng Bandoeng break dulu dan kembali buka lagi sekarang di tahun 2022 bertempat di sini Kampung Bugis/Jalan Badak Anduonohu, Poasia,” timpalnya.

Soto Ayam

Nama Waroeng Bandoeng sendiri diambil dari ejaan abjad tempo dulu. Sedang untuk penamaannya pemilik terinspirasi dari kampung halamannya yakni Kota Bandung, sehingga lahirlah nama “Waroeng Bandung” yang menjadi lokasi bagi warga Kendari untuk menikmati aneka kuliner khas Ibu Kota Jawa Barat (Jabar) tersebut.

“Diberi nama Waroeng Bandoeng karena warung ini menyediakan aneka kuliner atau masakan asli khas Bandung, Jawa Barat. Yang dibuat atau dimasak oleh ibu saya sendiri asli orang Bandung. Dengan penulisan tempo dulu yakni “Waroeng Bandoeng” agar menjadi ciri khas berbeda dari warung lainnya di Kota Kendari,” jelasnya.

Masing-masing menu ini dibandrol dengan harga Rp. 13.000., tentu ini sangat ramah dengan dompet kita. Apalagi, dengan porsinya yang sangat mengenyangkan. “Alhamdulillah ketiganya memiliki penggemar dari berbagai kalangan. Namun yang urutan pertama yang paling digemari itu bubur ayam Bandungnya,” bebernya.

Salah seorang karyawan saat menyiapkan lontong Kari Ayam.

Rasanya yang gurih, topingnya yang beragam dan berlimpah ruah dan harga yang terjangkau. Membuat menu di tempat ini menjadi sangat digemari oleh penikmatnya. Bagi Marsha, memilih jualan bubur ayam karena sudah turun-temurun dari keluarga di Bandung. Kemudian melanjutkan di Kendari dengan menambah menu lainnya.

“Meskipun di Kendari sudah banyak yang jual bubur ayam Tapi, bubur ayam dari Waroeng Bandoeng ini memiliki keunikan dan cita rasa yang khas dan berbeda dari lainnya,” jelasnya. Hingga saat ini, omset penjualan Waroeng Bandoeng bisa mencapai kisaran Rp. 5.000.000 per bulannya. Tak hanya itu, ditempat ini juga bisa melayani pesanan Purchase Order (PO) untuk acara-acara dengan jumlah peserta yang banyak.

“Untuk omset penjualan sehari alhamdulilah 300 ribuan ke atas, jadi alhamdulillah untuk perbulannya bisa sampai kisaran 5 jutaan. Dan kalau ada pesanan PO untuk acara, dan sebagainya alhamdulillah bisa lebih dari 5 jutaan untuk perbulannya,” ucapnya.

Konsisten dalam menjaga dan mempertahankan cita rasa, kualitas bahan masakan sekaligus terus berkembang dan memodifikasi olahan menu mengikuti perkembangan zaman. Menjadi kunci Waroeng Bandoeng eksis hingga saat ini.

“Segi pelayanan juga saya kira perlu yak. Wajib ramah dengan pelanggan, dan sebagainya. Lalu konsisten dalam mempromosikan produk makanan baik secara offline maupun online, serta tidak lupa juga untuk selalu berdoa kepada Allah agar bisnisnya senantiasa diberkahi oleh Allah SWT,” tuturnya.

Lontong kari ayam siap disirami bumbu kuah.

Tak hanya itu, kedepan Marsha juga berencana untuk mengembangkan usaha kuliner miliknya. Salah satunya dengan membuka cabang (outlet) baru agar jadi lebih mudah untuk di jangkau para penikmat sajian di Waroeng Bamdoeng.

“InshaaAllah tentu ada rencana untuk mengembangkan usaha kedepannya, karena semua pelaku bisnis/usaha tentu ingin mengembangkan usaha/bisnisnya agar semakin banyak dikenal, dijangkau banyak orang. Harapannya InshaaAllah semoga Waroeng Bandoeng senantiasa diberkahi oleh Allah SWT, sehingga dapat mendatangkan banyak kebaikan dan banyak manfaat untuk semuanya,” tukasnya. (ADV)

Tinggalkan Balasan