HALUANSULTRA.ID, KONAWE – Menikmati kuliner dengan suasana pedesaan memberikan sensasi tersendiri. Apalagi jika berada di tengah persawahan. Hawa sejuk dan semilir angin membuat semakin rileks dan nyaman. Para pengunjung bisa merasakan suasana itu, jika makan di Galu Resto. Dibuka sejak Mei 2022 lalu, rumah makan yang terletak di Kelurahan Wawotobi, Kecamatan Wawotobi, Kabupaten Konawe ini, kini menjadi salah satu restoran incaran para pencinta kuliner. Rumah makan ini memadukan konsep tradisional dan modern. Panorama yang ada benar-benar memanjakan mata para pengunjung.
Selain menikmati keindahan nuansa alam pedesaan, pengunjung Galu Resto juga bisa memanjakan lidah mereka dengan aneka kuliner yang disediakan oleh pengelola. Di resto ini menawarkan makanan tradisional dan modern. Untuk tradisional ada beragam sajian, seperti paket sinonggi, sambal, ikan, ayam tawaloho, sayur, snack dan lainnya. Lalu, untuk menu modern, tidak kalah resto lainnya.
Aneka seafood dipadukan dengan bumbu sedap gurih, ikan bakar, kabengga hingga kangkung pedas nikmat siap saji disantap dengan nasi. Ya restoran ini memiliki banyak sekali menu. Ada juga daging yang disajikan dengan ragam saus dan juga sambal.
Untuk lokasi, Galu Resto sangat dekat dengan ibu kota kabupaten Unaaha. Hanya sekitar 7 menit perjalanan. Akses jalan pun bisa dilalui oleh semua jenis kendaraan. Memasuki kawasan restoran, pengunjung akan disuguhkan gubug-gubug makan lesehan lengkap dengan dekorasinya. Nuansa serba cokelat serta bangunan berbahan kayu-kayuan menambah suasana nyaman.
Dalam resto dibangun Gazebo yang terbuat dari atap rumbia dan tiang kayu. Fasilitas lain ada masjid yang dapat digunakan oleh para pengunjung. Kemudian spot foto sangat banyak yang bisa dimanfaatkan setiap jika berkunjung ke resto.
Putri, mewakili Managament Galu Resto, mengatakan, konsep Galu Resto ini memang mengusung nuansa tradisonal dan modern di tengah persawahan. Pengunjung yang datang diajak menikmati keindahan alam. Di mana, letaknya yang berada di tengah sawah memberikan nuansa kenyamanan seperti berada di desa.
“Kami memang membuat suasana baru. Pengunjung akan penasaran untuk datang. Dan alahmdulillah, lebih enam bulan dibuka tempat kami sangat ramai pengunjung,” ucap Putri, kepada wartawan Haluansultra.id.
Menurut Putri, usaha kuliner menjadi peluang besar bagi pengembangan pelaku UMKM. Meski begitu, untuk bisa bertahan setiap owner tidak boleh hanya fokus dalam menghadirkan produk makanan yang nikmat, tapi juga mengutamakan kualitas dan bahan makanan yang sehat juga kenyamanan pengunjung.
Artinya, dalam mengembangkan bisnis kuliner, keunggulan rasa dan keunikan produk perlu diiringi dengan kemampuan menarik hati pelanggan, khususnya di tengah ramainya persaingan pelaku usaha. “Kami memiliki pengelolaan managemen yang tertata dan terintegrasi pada suatu jaringan ekonomi kreatif kuliner. Pelayanan, rasa dan kebersihan hal utama dalam resto kami,” bebernya.
Adapun segi harga bervariasi dan masih terjangkau di Galu Resto. Untuk paket berdua hanya dibanderol Rp 65.000. Sementara, jika mengambil paket reservasi untuk 10 hingga 20 orang harga mencapai Rp 2 juta. Biasanya untuk paket besar diambil untuk komsumsi usai pertemuan kantor, arisan juga acara keluarga. Kata Putri, untuk rasa Galu Resto tetap menggunakan bumbu ciri khas Sulawesi. Lalu jika ingin menarik perhatian calon konsumen, hal pertama yang penting untuk dijual adalah tampilan makanan yang menarik dan estetik. Lebih dari itu, pemilihan bahan makanan yang tepat dan segar akan membuat tampilan makanan semakin menggiurkan.
“Jadi bukan berarti harus mahal, namun pemilihan bahan yang segar dan berkualitas menjadi sebuah keharusan. Tak kalah penting, garnish atau pemanis tampilan, juga dapat membantu meningkatkan daya tarik dari produk makanan yang ditawarkan. Kalau bicara pengunjung kami, banyak wisatawan dari luar Konawe, hingga warga sekitar,” katanya. Galu Resto buka setiap hari kecuali pada hari Jumat dan buka mulai pukul 10.00 Wita hingga 20.00 Wita.
Saat ini, Galu Resto pun telah memiliki lebih dari 20 karyawan. Mereka merupakan warga sekitar. Kemudian, soal pajak resto ini juga taat melakukan pembayaran. “Kami bisa membuka lapangan pekerjaan disini. Resto kami juga parkiran luas yang dikelolah oleh remaja Wawotobi,” tandasnya.
Putri menilai, sektor pariwisata di Sultra khususnya Konawe saat ini sedang menggeliat. Oleh karenanya, perlu adanya perhatian dari pemerintah. Sementara untuk untuk promosi kuliner media sosial saat ini telah menjadi ujung tombak medium pemasaran bagi para pelaku usaha, khususnya bagi para pengusaha kuliner. “Setiap pelaku usaha harus bisa menceritakan rasa sebuah santapan secara apik, baik melalui visual, tulisan, maupun dengan bertutur langsung melalui konten video unggahan,” tutupnya. (ADV/HS)