HALUANSULTRA.ID – Tiga partai besar, yaitu NasDem, PAN, dan PPP terancam gagal menunju Senayan. Sebab hasil survei Indometer, elektabilitas ketiga partai tersebut tak memenuhi parliamentary threshold 4 persen. Hal tersebut disampaikan melalui keterangan tertulisnya, di Jakarta, Minggu (05/02/2023). Seperti yang dilansir dari laman herald.id.
Direktur Eksekutif lembaga survei Indometer Leonard SB mengatakan, tiga partai besar berpotensi gagal menempatkan anggota DPR. “Nasdem, PPP, dan PAN terancam gagal melenggang ke Senayan, sedangkan PSI terus mengalami kenaikan elektabilitas,” katanya.
Dia menyebut, elektabilitas NasDem belakangan mengalamai sedikit kenaikan, usai terus digerus pascamendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres), yang bakal diusungnya. Hasil survei Indometer, saat ini NasDem hanya memiliki elektabilitas 3,0 persen, atau di bawah batas aman parliamentary threshold 4 persen.
Dengan elektabilitas 3 persen, artinya NasDem terancam tidak bisa kembali ke Senayan. Kemudian, PPP dan PAN hingga hasil survei itu dipaparkan ke publik, juga belum beranjak dan masih di bawah empat persen.
Keduanya, masing-masing memperoleh elektabilitas 2,2 persen dan 2,0 persen. Berbeda dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI), yang terus mengalami kenaikan elektabilitas. Saat ini elektabilitas PSI mencapai 5,7 persen.
“PSI diprediksi berhasil mengirim wakil ke DPR pada Pemilu mendatang,” ujar dia. Penurunan elektabilitas NasDem menurut Leonard, akibat keputusan mengusung Anies sebagai capres, menggerus basis dukungan terutama di kalangan pemilih nasionalis. Upaya NasDem untuk mendapatkan coattail effect dari tingginya elektabilitas Anies, juga belum terbukti.
Sebab belum solidnya Koalisi Perubahan khususnya, dalam menentukan calon wakil presiden pendamping Anies. Sementara itu, PPP dan PAN sebagai rekan Golkar dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), tidak memiliki tokoh yang kuat diusung sebagai capres.
“Bahkan nama-nama dari luar partai seperti Ganjar Pranowo, Erick Thohir hingga Sandiaga Uno, yang terus didengungkan selain Airlangga Hartarto yang dijagokan Golkar,” ucap dia. Sedangkan elektabilitas PDIP masih tertinggi yakni, 19,0 persen diikuti Gerindra 11,7 persen, Golkar 8,1 persen dan PKB 6,0 persen.
Kemudian, Demokrat berada di atas PSI dengan elektabilitas 6,0 persen, dan PKS 4,5 persen. Selain NasDem, PPP dan PAN sejumlah partai lainnya, masih harus berjuang untuk lolos di antaranya Gelora 1,4 persen, Perindo 1,1 persen dan Partai Ummat 1,0 persen.
Berikutnya, ada PBB 0,7 persen, Hanura 0,6 persen, Garuda 0,2 persen dan PKN 0,1 persen. Pendatang baru lainnya yaitu, Partai Buruh masih nihil dukungan dan sisanya tidak tahu/tidak menjawab 26,0 persen.
Survei Indometer dilakukan terhadap 1.200 responden di seluruh provinsi, yang dipilih secara acak bertingkat survei. Wawancara dilaksanakan secara tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19, dengan margin of error survei 2,98 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. (HS)