Dukungan Pemprov Sulawesi Tenggara Dirasakan Pelaku UMKM

HALUANSULTRA.ID – Dukungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara kepada pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) sangat terasa dampaknya. Hal itu diketahui dari keterangan pelaku usaha. Pemprov Sultra, melalui Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi terus mendorong pengembangan dan peningkatan kualitas produk UMKM. Seperti pendampingan dalam mengurus beberapa administrasi perizinan juga pelatihan. Selain itu, untuk pemasaraan juga tidak lepas dari bantuan pemerintah melalui pameran dan expo, termasuk bantuan permodalan melalui Dana Insentif Daerah (DID) dan sebagainya.

Risnawati, misalnya. Pengusaha Sweet Tea di Kota Kendari ini telah mendapatkan bantuan modal Rp 2 juta. Risna mengaku senang mendapatkan bantuan dari Pemprov Sultra dan telah dimanfaatkan untuk tambahan modal usaha menjual thai tea dan beragam cemilan. “Alhamdulillah, terima kasih kepada bapak Gubernur, bapak Kadis dan tim dari Dinas Koperasi dan UMKM Sultra yang telah memberikan bantuan modal, semoga bisa dapat lagi,” ujar Risna, kepada Haluansultra.id, Selasa 4 Maret 2023.

Usaha gorengan milik Ibu Masnona di Jalan Saranani, Kota Kendari. Masnona bersyukur telah mendapatkan bantuan modal usaha.

Pengembangan dan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan hal yang sangat penting bagi perekonomian global. Hal ini karena UMKM merupakan tulang punggung perekonomian dunia. Nah penerima bantuan ini diharapkan dapat memanfaatkan dana tersebut untuk mengembangkan usaha. Salah seorang pelaku UMKM yang berlokasi di Jalan Saranani, Ibu Masnona, mengaku sangat bersyukur bisa menjadi salah satu penerima bantuan modal usaha. Dananya, lanjut dia, digunakan untuk membeli alat penggiling roti. Dan sampai hari ini berjalan lancara.

“Saya memiliki usaha sembilan macam gorengan. Ada donat, panada, jalangkote, tahu goreng, risoles, ubi jalar dan lainnya. Uangnya sangat membantu pak, bagi kami sebagai pelaku usaha kecil,” terangnya. Masnona pun mengucapkan terima kasih kepada Pemprov. Ia pun berharap tidak hanya mendapatkan bantuan dana, namun bisa juga diikutkan pelatihan peningkatan usaha UMKM agar menambah wawasan, juga bisa menjadi motifasi dalam pengembangan usaha kedepan.

“Kita tidak boleh juga mengharap terus bantuan dari pemerintah. Ketika sudah mendapatkan dana ya harus dimanfaatkan sebaik mungkin, artinya kita harus bisa mandiri. Namun, pedagang itu butuh pelatihan apalagi sekarang sudah era digital,” tutupnya.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sultra, Dr. La Ode Shalihin, S.Pd, M.Pd

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sultra, Dr. La Ode Shalihin, S.Pd, M.Pd mengungkapkan, Pemerintah Provinsi menaruh perhatian serius untuk pertumbuhan ekonomi daerah. Terlebih usai badai pandemi covid-19 yang menyebabkan ekonomi daerah melambat. Makanya, bantuan yang diberikan dari Pemerintah Provinsi kepada para pelaku UMKM/IKM diharapkan dapat dimanfaatkan untuk hal-hal yang dapat menunjang kegiatan usaha menjadi lebih produktif.

“UMKM merupakan pilar terpenting dalam perekonomian Indonesia. Kalau UMKM tidak bergerak, maka tingkat kemiskinan makin tinggi, sudah pasti pemerintah akan kesulitan. Oleh sebab itu pak Gubernur H. Ali Mazi, melalui instansi kami menggelontorkan dana yang besar untuk UMKM,” imbuhnya.

Pada kesempatan tersebut, Laode Shalihin juga mendorong pelaku UMKM di bidang makanan untuk mengurus izin edar dan sertifikasi halal. Jika mendapat kesulitan maka instansinya akan memberikan pendampingan untuk membantu pelaku usaha. “Nanti kami akan menggelar pelatihan dengan beberapa gelombang, semoga ini akan menambah pengetahuan setiap pelaku UMKM,” tutupnya.

Untuk diketahui, tahun 2023 ini terdapat 1.750 pelaku usaha kembali akan mendapatkan dana stimulan ekonomi DID. Mereka tersebar di 11 Kabupaten/Kota. Setiap UMKM akan menerima Rp 2 juta. Adapun total anggaran yang disiapkan melalui APBD mencapai Rp 3,5 miliar. (HS)

Tinggalkan Balasan