Bantuan UMKM Sultra Berlanjut 2024, Sasar 5 Kabupaten untuk 500 Pelaku Usaha

HALUANSULTRA.ID – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara akan melanjutkan pemberian bantuan dana untuk pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang terdampak inflasi. Bantuan tersebut pun telah dianggarkan melalui APBD mencapai Rp 1 miliar untuk tahun 2024. Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sultra, DR. La Ode Muhammad Shalihin, S.Pd, M.Pd menjelaskan, anggaran tersebut diperuntukan untuk pelaku usaha lima Kabupaten/Kota meliputi Kolaka, Muna, Buton Utara, Baubau dan Muna Barat.

“Ada sekitar 500 pelaku UMKM akan mendapatkan bantuan dana tahun ini. Masing-masing itu Rp 2 juta. Nilai ini sama dengan tahun sebelumnya yang diberikan untuk pelaku usaha di Kabupaten lain dan ini ada dalam DIPA,” ujarnya, Kamis 7 Maret 2024. Menurut Kadis, bantuan tersebut merupakan dana stimulus dampak inflasi yang diprogramkan Pemprov Sultra, sebagai bentuk perhatian serius terdapat pelaku UMKM. Adapun bantuan bagi para UMKM itu diprioritaskan pedagang yang berskala kecil dan telah memenuhi syarat.

“Persyaratannya itu sangat mudah yakni pelaku UMKM belum pernah menerima bantuan, kemudian memliki Nomor Induk Berusaha (NIB) dan yang terpenting memiliki usaha. Nah ini akan dicek langsung oleh petugas kami,” terang Shalihin. Ia memastikan melakukan validasi data UMKM yang bakal menerima bantuan tersebut guna menghindari data yang duplikat. “Dari data yang kami punya tentu disaring, berkoordinasi, dan data itu nanti akan dilihat langsung ke lapangan supaya tepat sasaran,” bebernya.

Salah satu produk UMKM asal Sultra merek Saguku.

Untuk bantuan stimulus dampak inflasi ini, setiap pelaku usaha akan menerima Rp2.000.000,- tanpa adanya potongan karena penyalurannya melalui bank, atau ke rekening masing-masing pelaku usaha. Kadis pun meminta bansos stimulus dampak inflasi ini dapat dimanfaatkan dengan baik untuk mengembangkan usahanya, sehingga lebih maju.

Dia berharap para pelaku UMKM bisa terus normal melaksanakan kegiatan ekonominya. Sebab, salah satu sektor yang terdampak dari kenaikan inflasi adalah UMKM, pelaku usaha ini cukup komprehensif karena disamping berpengaruh terhadap belanja modal dengan kenaikan harga bahan baku juga disisi lain berpengaruh juga terhadap daya beli masyarakat.

“Semoga dengan adanya bantuan diharapkan mereka tidak terlalu terdampak dan Pemprov akan terus memberi arahan dan bimbingan bagi para UMKM yang nantinya menerima bantuan tersebut,” tutup Kadis. (HS)

Tinggalkan Balasan