HALUANSULTRA.ID – Infertilitas atau umumnya dikenal dengan istilah gangguan kesuburan atau mandul merupakan masalah kesehatan yang sering dijumpai pada pasangan usia subur. Infertilitas merupakan salah satu masalah yang cukup sensitif di kalangan pasangan usia subur dan belum mendapat perhatian khusus dalam pelayanan kesehatan. Kemandulan berpotensi besar menyebabkan pasangan usia subur tidak mendapatkan keturunan.
Tidak bisa hamil meski telah melakukan hubungan seks dengan jadwal yang diperhitungkan secara saksama, dan tanpa alat kontrasepsi selama satu tahun. Penyebab infertilitas sulit ditentukan, tetapi dapat mencakup rendahnya tingkat hormon tertentu pada laki-laki dan perempuan, dan masalah ovulasi pada wanita.
Gejala utama adalah tidak dapat hamil. Dalam banyak kasus, tidak ada gejala tambahan. Banyak pengobatan secara signifikan meningkatkan kemungkinan hamil. Termasuk perawatan hormon, obat kesuburan, dan operasi. Selain itu, reproduksi dibantu menggunakan berbagai teknik medis untuk membuahi sel telur.
Infertilitas dapat menyebabkan masalah lain seperti tidak harmonisnya hubungan rumah tangga, KDRT, perceraian, gangguan emosional dan isolasi sosial. Pencegahan dini terhadap masalah infertilitas dapat dilakukan dengan screening pasangan usia subur yang berpotensi mengalami gangguan kesehatan reproduksi baik pada wanita maupun pria.
Pencegahan infertilitas. Kemandulan adalah kondisi yang dapat disembuhkan. Pengobatan infertilitas salah satunya dengan memperbaiki kualitas sperma pada pria dan melancarkan siklus menstruasi pada wanita sesuai anjuran dari dokter. Namun untuk upaya pencegahan, beberapa tips bisa diterapkan.
Misalnya, melakukan hubungan intim secara teratur di waktu subur untuk meningkatkan kesempatan kehamilan.
Menghindari penggunaan obat terlarang. Berhenti mengonsumsi minuman beralkohol dan rokok. Olahraga secara rutin untuk meningkatkan kualitas sperma pada pria dan memperlancar siklus menstruasi pada wanita. Menjaga berat badan ideal. Mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang.
Dalam upaya melakukan pencehagan, Dosen Prodi D-3 Keperawatan STIKes Karya Kesehatan bersama Mitra Puskesmas Ranomeeto, melaksanakan pengabdian masyarakat berbentuk kegiatan pendidikan kesehatan, dan pelatihan terhadap kader kesehatan demi pencegahan dini masalah infertilitas pada pasangan usia subur.
Menurut Herman, S.Kep., Ns., M.Kes, selaku Ketua Pengabdi sekaligus Ketua Prodi D-3 Keperawatan STIKES Karya Kesehatan, peran kader kesehatan sangat penting dalam upaya pencegahan dan penanganan dini gangguan kesuburan dengan melakukan edukasi atau penyuluhan, deteksi dini, dukungan emosional, mempromosikan gaya hidup sehat dan mengarahkan ke fasilitas layanan kesehatan.
Untuk diketahui, kegiatan pendidikan kesehatan dan pelatihan diberikan terhadap 12 kader yang dilaksanakan selama 2 hari, pada 22-23 Juli 2024 lalu di Aula Puskesmas Ranomeeto. Acara tersebut mengusung tema “Pendampingan Kader Kesehatan Dalam Upaya Pencegahan Infertilitas Pada Pasangan Usia Subur di Wilayah Kerja Puskesmas Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan”.
Kata dia, pada hari pertama peserta mendapatkan materi pendidikan kesehatan tentang infertilitas yang disampaikan oleh Nur Fitriah Jumatrin, S.Kep., Ns., M.Kep, yang juga selaku tim dari kegiatan pengabdian. Kemudian dilanjutkan materi tentang terapi bekam dan manfaatnya dalam mengatasi masalah infertilitas berbasis evidance yang disampaikan oleh Herman, S.Kep., Ns., M.Kes, yang juga penanggung jawab kegiatan ini.
Kegiatan pada hari kedua, lanjut dia, dilanjutkan dengan simulasi dan praktik terapi bekam yang dibawakan oleh Anastasi Budianti, S.Kep., Ns. Wanita ini merupakan salah satu praktisi bekam di Kota Kendari, dan teraffiliasi dalam organisasi Perkumpulan Bekam Indonesia (PBI). “Alhamdulillah kegiatan berjalan lancar dan mendapat antusias dari kader dan pihak Puskesmas Ranomeeto. Mereka mendapat pengetahuan baru mengenai masalah kesehatan reproduksi khususnya infertilitas dan pengangannya dengan pemanfaatan terapi bekam,” kata Herman.
Sementara, Kepala Puskesmas Ranomeeto dr. Endang Sriwati, tak luput mengucapkan terima kasih kepada Dosen Prodi D-3 Keperawatan STIKES Karya Kesehatan karena telah memilih Puskesmas Ranomeeto sebagai tempat dilaksanakannya kegiatan pengabdian masyarakat ini dan berharap semoga senantiasa terjalin kerjasama yang baik sehingga kegiatan serupa terus dikembangkan.
“Kader kesehatan yang dilibatkan dalam kegiatan ini adalah kader dari beberapa posyandu yang ada di wilayah kerja Puskesmas Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan,” katanya.
Pelaksanaan kegiatan diakhiri dengan penyerahan alat berupa bookleat, yang dapat membantu kader dalam memberikan promosi kesehatan terhadap pasangan yang beresiko infertilitas, dan beberapa set alat bekam yang dapat membantu petugas kesehatan dalam mengenal dan merekomendasikan kader kesehatan agar mengikuti pelatihan bekam secara profesional.
Keberhasilan kegiatan tidak lepas dari dukungan Mitra Puskesmas Ranomeeto dan Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM) Kemendikbudristek yang telah memberikan kesempatan serta pendanaan yang menunjang telaksananya kegiatan ini. (HS)