HALUANSULTRA.ID – Perjuangan atlet Sulawesi Tenggara (Sultra) diajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara (Sumut) berakhir.
Seremoni penutupan di Stadion Utama Sumatera Utara, Jumat (20/9) malam, menandai akhir dari kompetisi yang berlangsung selama dua minggu, dan diikuti oleh ribuan atlet dari seluruh Indonesia.
Delegasi Bumi Anoa pun meraih 14 keping medali dengan perolehan 1 medali emas, 5 perak, dan 8 perunggu. Hasil tersebut tentu jauh dari target yang diusung KONI Sultra mendapatkan 5 emas.
Ketua KONI Sultra, Alfian Taufan Putra, menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Sulawesi Tenggara karena belum bisa mencapai target.
“Saya Ketua KONI Sultra mohon maaf karena Sultra hanya mampu meraih 14 medali. Kegagalan ini tanggung jawab saya sebagai ketua KONI Provinsi,” kata Alvian, kepada awak media ini, Sabtu (21/9).
Jika melihat capaian PON Aceh-Sumut, tak bisa dimungkiri, melesetnya target tersebut tidak lepas dari beberapa cabang (cabor) unggulan belum berhasil menyumbangkan emas.
Sebut saja Dayung. Sebagai andalan utama, PON kali ini tak satu pun meraih emas. Mereka hanya mampu menyumbang 4 perak, 3 perunggu. Hal ini tentu berdampak pada peringkat Sultra pada tabel klasemen.
Padahal sebelumnya di PON Papua 2021, Tim Dayung Sultra mempersembahkan 5 keping emas. Hasil itu langsung mendongkrak posisi Sultra tembus peringkat 22 klasemen akhir.
“Tapi inilah pertandingan. Atlet kita sudah berjuang mengerahkan semua kemampuan. Atlet kita sudah maksimal, memeras keringat, bahkan berdarah-darah, untuk mewujudkan target itu,” ucapnya.
Putra mantan Gubernur Sultra ini menegaskan, atas perjuangan para atlet itu ketum KONI sangat berterima kasih, sekaligus mengucapkan selamat dan sukses atas capaian prestasi 14 medali. “Bagi atlet yang belum berhasil ini menjadi evaluasi kita bersama,” jelasnya.
Alvian mengungkapkan, hasil ini akan menjadi bahan KONI Provinsi untuk mengevaluasi pola persiapan menuju PON XXII/2028 Nusa Tenggara Timur-Barat.
“Tentu banyak hal yang menjadi catatan kami. Saya juga akan menggelar rapat bersama tim Binpres (Pembinaan dan Prestasi) KONI Sultra untuk membicarakan pola persiapan terbaik yang bisa dibangun untuk meraih prestasi yang lebih baik pada PON edisi berikutnya,”tegas dia.
Menurut Alvian, salah satu yang menjadi perhatian terkait pentingnya pelaksanaan pemusatan latihan daerah (Pelatda) dengan jangka waktu yang lama.
“Kepada seluruh masyarakat Sultra dan Pengprov Cabor, dari lubuk hati terdalam, saya memohon maaf jika ada yang tidak berkenan selama persiapan hingga pertandingan di arena PON,” tutupnya. (Imn/HS)
Saya sebagai mantan Atlit Sultra yang 3 kali mewakili Kontingen Sultra dan Alhamdulillah selalu menyumbangkan medali Emas, sangat Prihatin dan tanda tanya besar “ APAKAH KONI SULTRA DALAM KEADAAN BAIK2 SAJA”
– Apakah ada kerjasama yang harmonis dengan cabang olah raga lainnya
– Apakah ada dukungan anggaran atau bentuk lainnya, apakah DPRD juga di libatkan atau apakah para pengusaha bisa di ajak kerjasama sebagai bapak angkat di setiap cabang olah raga
– Sangat miris ya dan tentu ini PR yang sangat berat, dan yang utama setiap pangkat dan jabatan ADA AMANAH yang harus di pertanggung jawabkan
Terima kasih